Payung Teduh - Diam Dangdut (Feat. Tia & Vini)

Payung Teduh - Diam Dangdut (Feat. Tia & Vini)

(*)
Tebaran merah dilemparkan matahari
Dia bercengkerama di ujung langit
Bayangan terpaku di tanah
Jiwaku tenggelam di dasar rumput...

Reff:
Aku ingin melihatmu dalam gelap yang mulai datang
Aku ingin menyelamimu
Dalam risau yang sering datang
Aku ingin diam bersamamu
Dalam rangkulan malam...

[Interlude]
Kembali ke: (*), Reff
[Interlude]

Malam...
Malam...
Payung Teduh - Makin Lelah (Feat. Yudhistira)

Payung Teduh - Makin Lelah (Feat. Yudhistira)

Kupandangi langit, awan merah kelabu
Matahari sudah lelah berjalan

(*)
Perjalanan ku belum berakhir
Garis hidup masih tegang
Mataku sudah selesai menatap
Kaki ini segan melangkah,
Kaki ini segan melangkah...

Reff:
Langit menggelap,
Padang rumput semakin samar
Bayangan pohon memudar
Aku masih harus berjalan
Makin jauh, makin lelah
Makin jauh, makin lelah...

[Guitar Solo]
Kembali ke: (*), Reff

Makin jauh, makin lelah
Makin jauh, makin lelah...
Payung Teduh - Berjalanlah (Feat. Natlia)

Payung Teduh - Berjalanlah (Feat. Natlia)

(*)
Setiap mata memandang langit
Menatap gambar yang terus bergerak
Menyampaikan salam pada udara...

(**)
Berlarilah mengejar angin
Dia yang akan menuntunmu
Satu demi satu rasa terucap...

Reff:
Berjalanlah menapaki tanah
Berjalanlah, dia ingin menjagamu
Berjalanlah, tidurlah dalam angin
Berjalanlah, dia akan memelukmu...

Kembali ke: (*), (**)
[Guitar Solo]

Berjalanlah menapaki tanah
Berjalanlah, dia ingin menjagamu
Berjalanlah, tidurlah dalam angin
Berjalanlah...

Kembali ke: Reff
Payung Teduh - Pudar (Feat. Ghita)

Payung Teduh - Pudar (Feat. Ghita)

Hujan tak juga datang
Tanah mengering, udara memanas…

(#)
Ku rindukan air langit itu
Ku ingin berlarian di tubuhnya
Aku akan menyerbakan kesegaran…

Reff:
Tapi hujan tak juga datang
Tak ku lihat apapun
Hanya gerah, tak tertahan
Semua memudar...

[Interlude]
Kembali ke: (#)

Tapi hujan tak juga datang
Tak ku lihat apapun
Hanya gerah, tak tertahan
Semua…

Kembali ke: Reff
Payung Teduh – Mencarimu

Payung Teduh – Mencarimu

Matahari membakarku, dan semua membisu
Uap debu melandaku, dan bumi pun menangis
Aku terpaku di dasar tanah
Menunggu tangan berteman senyum...

[Guitar Solo]

Hasrat dendam angin dingin berbisik penuh sayu
Rintih lirih, rasa sakit bersatu dalam gelap
Hilangkan resah menatap awan
Kalungkan bunga menghirup malam...

Reff:
Ku cari dirimu, menyatu denganmu
Bersama membangun pagi
Ku cari dirimu, menyatu denganmu
Berselimut langit merah...

[Guitar Solo]

Hilangkan resah menatap awan
Kalungkan bunga menghirup malam...

Kembali ke: Reff

Ku cari dirimu, menyatu denganmu
Melangkah menembus kalbu
Ku cari dirimu, menyatu denganmu
Tak juga merangkul hidup...
Payung Teduh - Pagi Belum Sempurna (Feat. Titi)

Payung Teduh - Pagi Belum Sempurna (Feat. Titi)

Tetes embun belum pergi
Terdesak cahaya pagi...

(*)
Alam masih sepi,
Pagi belum lagi sempurna
Tanah menyisakan bau segar
Tumbuhan tetap terjaga.. a.aa..

(#)
Bayangkan gerak tak tertahan kegelisahan tanah
Goyang lembut rumput bertumbuhan
Akar jangan membayangkan
Hidup tanpa dorongan hasrat...

Reff:
Gerakkan dirimu menyentuh tetes embun pagi
Menikmati hari menanti gerak, tak terganti
Jangan membayangkan
Hidup tanpa dorongan hasrat...

[Interlude]
Kembali ke: (*), (#), Reff
Payung Teduh – Tertawalah

Payung Teduh – Tertawalah

Malam ini bintang menemani
Mendung melangkah diam-diam
Pergi entah ke ujung mana...

(*)
Siang tadi matahari berkuasa
Mendung tak sempat bicara
Hujan masih bersembunyi…

(#)
Bumi merintih cemas,
Sungai makin kurus…

Reff:
Lelah seharian berjalan
Tetaplah tersenyum memandangi bintang
Memetik ranting di pinggir jalan
Teruslah tertawa ditemani angin kering
Di kelilingi debu dan daun,
Di kelilingi debu dan daun…

[Interlude]
Kembali ke: (*), (#), Reff
Payung Teduh - Diam Keroncong (Feat. Citra)

Payung Teduh - Diam Keroncong (Feat. Citra)

(*)
Tebaran merah dilemparkan matahari
Dia bercengkerama di ujung langit
Bayangan terpaku di tanah
Jiwaku tenggelam di dasar rumput...

Reff:
Aku ingin melihatmu dalam gelap yang mulai datang
Aku ingin menyelamimu
Dalam risau yang sering datang
Aku ingin diam bersamamu
Dalam rangkulan malam...

[Interlude]
Kembali ke: (*)

Aku ingin melihatmu dalam gelap yang mulai datang
Aku ingin menyelamimu
Dalam risau yang sering datang
Aku ingin diam bersamamu, dalam rangkulan…

Kembali ke: Reff

Malam...
Malam...
Payung Teduh – Lagu Duka

Payung Teduh – Lagu Duka

Aku tak ingin membuat
Kekisruhan di tempatku bermain…

A.haa..aa.. Ha ha.aa..
A.haa..aa.. Ha ha.aa..

(#)
Aku hanya ingin menyebarkan rasa bahagia
Dan kegembiraan untuk siapapun…

Reff:
Tapi semua keinginanku hilang
Luka menghampiri, bahagia menjauh
Tapi semua keinginanku hilang
Luka menghampiri, bahagia menjauh…

[Interlude]

Aku tak ingin duka
Melanda wajah-wajah memuram
Aku tak ingin membuat
Kekisruhan di tempatku bermain…

Kembali ke: (#), Reff (2X)
[Interlude]

Aku tak ingin duka
Melanda wajah-wajah memuram
(Ha ha.aa.. Ha ha.aa..)

Aku tak ingin membuat
Kekisruhan di tempatku bermain…
Payung Teduh - Ugil-Ugil (Feat. Titi, Citra, Natlia, Ghita, Tia & Vini)

Payung Teduh - Ugil-Ugil (Feat. Titi, Citra, Natlia, Ghita, Tia & Vini)

Ugil-ugil mendengar suara (Ugil-ugil Ugil-ugil)
Ugil-ugil mendengar suara (Ugil-ugil Ugil-ugil)
Ugil-ugil mendengar suara (Ugil-ugil Ugil-ugil)
Ugil-ugil mendengar suara (Ugil-ugil Ugil-ugil)...

[Instrumen]

Ugil-ugil mendengar suara (Ugil-ugil Ugil-ugil)
Ugil-ugil mendengar suara (Ugil-ugil Ugil-ugil)
Ugil-ugil mendengar suara (Ugil-ugil Ugil-ugil)
Ugil-ugil mendengar suara (Ugil-ugil Ugil-ugil)...

(Ugil-ugil Ugil-ugil Ugil-ugil Ugil-ugil)…

[Instrumen]
Payung Teduh - Sisa Kebahagiaan (Feat. Ichamalia)

Payung Teduh - Sisa Kebahagiaan (Feat. Ichamalia)

[Verse 1: Is]
Seandainya bisa terbang dari jendela
Menjemputmu lalu ku ajak kau berkeliling
Dengan terbang yang laju...

[Verse 2: Icha]
Tapi ku yakin, kau pasti sering merasakannya
Atau kita bisa berakhir, di pantai
Di siang yang terik...

(#)
Kau rasakan pasirnya panas di pijakan
Saat sesekali air laut menjilati kakimu
Yang indah...

Chorus:
(Kau sibuk menikmati semuanya,
Sementara aku gelisah
Kar’na kegirangan bisa berdua denganmu)
Di ujung-ujung waktu ini, (di sisa-sisa kebahagiaan)
Yang hampir habis…

[Interlude]
Kembali ke: (#), Chorus
Payung Teduh - Selalu Muda

Payung Teduh - Selalu Muda

Pada setiap malam yang gelap
Pada fajar yang muram
Pada mimpi yang manja
Pada rindu yang memuja
Pada senyuman yang menua...

Hasrat berlapis mekarnya seperti seruni
Kusentuh wajahmu di mimpi yang sunyi
Dekapan tulus membuai nurani
Tak kunjung kutemui dimana kau bersembunyi...

Reff:
Kenangan menjelma dupa
Harumnya merasuk kemana-mana
Membelai helai rindu yang selalu muda...

[Interlude]
Kembali ke: Reff (2X)

Kenangan menjelma dupa
Harumnya merasuk kemana-mana
Membelai helai rindu yang selalu...
Payung Teduh - Puan Bermain Hujan

Payung Teduh - Puan Bermain Hujan

Menjelma bayang-bayang
Dalam hening dalam kerinduan
Kudapati puan menangisi hujan
Meratapi hujan o.ho.oo..

Bukan bersedih, tapi kerinduan yang manis
Sedari tadi kuingin memeluk,
Kuingin mendekap erat
O.ho.oo..

Puan asik dengan hujan
Puan sedang mengenang-ngenang
Puan sedih juga riang di setiap hujan datang.
Di setiap hujan datang
Puan selalu seru bermain dengan hujan
Aih hujan lagi puan...

Oh hujan lagi puan
Aih..

[Interlude]

Puan asik dengan hujan
Puan sedang mengenang-ngenang
Puan sedih juga riang di setiap hujan datang.
Di setiap hujan datang
Puan selalu seru bermain dengan hujan
Aih hujan lagi puan
Oh hujan lagi puan, aih hujan lagi puan
Aih..
Payung Teduh – Muram

Payung Teduh – Muram

Lihat kerinduan itu
Menjelma sungai yang airnya sering kau teguk
Tepian tempatmu menangis dalam gelap...

Lambaian tangan kasih
Meluruhkan segala mimpi yang didambakan
Sirna hasrat untuk bercinta...

(#)
Jejak langkahmu hilang, pudar
Sinar bulan sembunyikan segala cerita
Yang mungkin telah kau simpan
Sirna dalam kelam...

Singgahlah sejenak, menepilah wahai tuan
Berpeluh lukamu nan muram, hiduplah asa..

[Interlude]

Langkah kaki kasih pergi
Meluruhkan segala mimpi yang didambakan
Sirna hasrat untuk bercinta...

Jejak langkahmu hilang, pudar
Sinar bulan sembunyikan segala cerita
Yang mungkin telah kau kecap
Punah dalam kelam...

Singgahlah sejenak, menepilah wahai tuan
Berpeluh lukamu nan muram
Hiduplah asa, purnalah rasa...
Payung Teduh - Mari Bercerita (Feat. Ichamalia)

Payung Teduh - Mari Bercerita (Feat. Ichamalia)

[Verse 1: Is]
Seperti yang biasa kau lakukan
Di tengah perbincangan kita
Tiba-tiba kau terdiam
Sementara ku sibuk menerka
Apa yang ada difikiranmu?
(Huu uu.. huu uu..)

[Verse 2: Icha]
Sesungguhnya berbicara dengan mu
Tentang segala hal yang bukan tentang kita
Mungkin tentang ikan paus di laut
Atau mungkin tentang bunga padi di sawah...

(#)
Sungguh bicara denganmu
Tentang segala hal yang bukan tentang kita
Selalu bisa membuat semua lebih bersahaja, hoo..

Chorus:
Malam jangan berlalu, (jangan datang dulu terang)
Telah lama kutunggu (kuingin berdua denganmu)
Biar pagi datang setelah aku memanggil.. (terang)
Aih pencuri kau terang (terang)...

[Verse 3: Icha]
Sesungguhnya berbicara denganmu
Tentang segala hal yang bukan tentang kita
Mungkin tentang ikan paus di laut
Atau mungkin tentang bunga padi di sawah...

Kembali ke: (#)

Malam jangan berlalu, (jangan datang dulu terang)
Telah lama kutunggu (kuingin berdua denganmu)
Biar pagi datang setelah aku memanggil.. (terang)

Kembali ke: Chorus

(Terang..) malam jangan berlalu
(Terang..) ingin berdua denganmu
(Terang..) ah. Pencuri kau, terang...
Payung Teduh – Kita Hanya Sebentar

Payung Teduh – Kita Hanya Sebentar

“Ala rini le upatudang mulujajarengrilaimmu
Tenna io mi anriq ponratu
Mulu jajareng risaodenramanurungnge
Siaing anukku, anummu maneng anri
Mugiling paleppangiaq rupa mabboja...”

Malam yang gelap
Dan dingin yang kau damba-dambakan
Dengan apa akan engkau habiskan
Bersama mimpi yang kau rekayasa
Atau doa-doa yang kau pinta dalam takut...

(*)
Di tembok yang tinggi dan berlumut itulah
Segala peristiwa ikut melapuk
Kita menguap seperti kabut
Kita hanya sebentar, sejenak adalah usia kita...

Reff:
Datang dan menguap begitu saja
Hanya aromanya yang tertanam di kepala
Seberapa banyak kau hirup malam ini, kasih...

[Puisi]
Suara hujan merdu digarasi yang basah
Petikan sitar yang lincah dalam rentak tablak
Kau sungguh kontras malam ini
Mengalun disela rintik rindu yang sengit
Menarilah denganku…

Ah, pesanku pada malam-malam yang tenang dan sunyi
Mintalah lewat doa yang kau ucap dengan mesra
Ialah Sang Maha, pelukan-Nya menyentuh sukma...”

Kembali ke: (*), Reff
Payung Teduh – Kerinduan

Payung Teduh – Kerinduan

(*)
Dengan nyanyian, dengan tarian
Dengan segala rasa yang sederhana
Tersenyum pada duka yang dijaganya
Ho.o.uo.o..

Hu.uu.uu.. hu.uu..uu..
Hu.uu.uu.. hu.uu..uu..

Lelaki itu duduk sendiri
Mengira-ngira kata apa yang tak sempat
Ditanyakan angin pada hening yang memeluknya
Ditanyakan pada duka yang dijaganya
Pada luka yang menjadi baju dan nafasnya...

[Guitar Solo]
Kembali ke: (*)

Hu.uu.uu.. hu.uu..uu..
Hu.uu.uu.. hu.uu..uu..

Hanya tersisa kerinduan bersama kehampaan
Berjalan dengan kerinduan tertunduk pilu
Menanti dalam kerinduan
Terbungkus oleh kehampaan
Menyerap pada kerinduan, kerinduan...

Hu.uu.uu.. hu.uu..uu..
Hu.uu.uu.. hu.uu..uu..
Payung Teduh – Di Atas Meja

Payung Teduh – Di Atas Meja

Di atas meja rindu itu hilang dalam kata-kata
Sebentar lagi kita saling lupa
Kita menjelma pagi dingin yang dipayungi kabut
Tak bisa lagi bercerita apa adanya...

Chorus:
Mengapa takut pada lara
Sementara semua rasa bisa kita cipta
Akan selalu ada tenang
Di sela-sela gelisah yang menunggu reda...

Di dalam kamar rindu itu menguap dalam kebisuan
Sebentar lagi kita s’makin lupa
Kita menjelma kebisuan yang tak bisa diungkap
Tak bisa lagi bercerita apa adanya...

Kembali ke: Chorus
[Guitar Solo]

Di tiap langkah rindu kita menghilang penuh keraguan
Lalu kita pun sungguh s’makin lupa, oo..oo..
Kita menjelma kebisuan yang tak kunjung terungkap
Tak bisa lagi bercerita apa adanya...

Kembali ke: Chorus

Ou ooh.. Ou ooh..
Ou ooh.. Ou ooh..
Payung Teduh – Akad

Payung Teduh – Akad

Betapa bahagianya hatiku saat
Ku duduk berdua denganmu
Berjalan bersamamu, menarilah denganku...

Namun bila hari ini adalah yang terakhir
Namun ku tetap bahagia
Selalu kusyukuri, begitulah adanya...

(#)
Namun bila kau ingin sendiri
Cepat-cepatlah sampaikan kepadaku
Agar ku tak berharap dan buat kau bersedih...

Chorus:
Bila nanti saatnya t’lah tiba
Ku ingin kau menjadi istriku
Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan
Berlarian kesana-kemari dan tertawa
Namun bila saat berpisah t’lah tiba
Ijinkanku menjaga dirimu
Berdua menikmati pelukan di ujung waktu
Sudilah kau temani diriku...

[Interlude]
Kembali ke: (#), Chorus

Sudilah kau menjadi temanku
Sudilah kau menjadi istriku...
Payung Teduh – Biarkan

Payung Teduh – Biarkan

Turunlah ke pelukanku
Nyanyikan lagu rindu para wanita
Menata sanggul di tepi sungai
Menarilah bersamaku...

Turunlah ke pelukanku
Nyanyikan lagu rindu para wanita
Melenakan para penjamah
Meratapi kepergian malam...

Reff:
Biarkan Dewi malam menatap sayu
Meratapi bulan yang memudar
Biarkan bulan berjalan tunduk
Menyambut senyuman matahari
Biarkan matahari membuka mata
Membangunkan alam yang lelah...

[Guitar Solo]
Kembali ke: Reff
Payung Teduh – Di Ujung Malam

Payung Teduh – Di Ujung Malam

Di ujung malam diantara lelap dan sadar
Mulailah sekarang bernyanyilah bersamaku
Di ujung malam diantara lelap dan sadar
Mulailah sekarang menarilah bersamaku...

Sunyi ini merdu seketika
Sunyi ini merdu seketika
Sunyi ini merdu seketika...

[Guitar Solo]

Di ujung malam diantara lelap dan sadar
Mulailah sekarang menarilah bersamaku...

Reff:
Sunyi ini merdu seketika
Sunyi ini merdu seketika
Sunyi ini merdu seketika..a.aa..

[Interlude]
Kembali ke: Reff

Uuh.. Uuh.. Uuh..
Payung Teduh – Rahasia

Payung Teduh – Rahasia

Tak ada sore dan udara menjadi segar
Tak ada gelap, lalu mata enggan menatap
Tak ada bintang mati, butiran pasir terbang ke langit
Tak ada fajar hanya remang malam
Semua t’lah hilang terserah matahari...

(#)
Harum mawar membunuh bulan
Rahasia tetap diam tak terucap
Untuk itu semua aku mencarimu...

Chorus:
Berikan tanganmu jabat jemariku
Yang kau tinggalkan hanya harum tubuhmu
Berikan suaramu balas semua bisikanku
Memanggil namamu...

Atau kau ingin aku berteriak sekencang-kencangnya
Agar seluruh ruangan ini bergetar oleh suaraku...

[Interlude]
Kembali ke: (#), Chorus

Atau kau ingin aku berteriak sekencang-kencangnya
Agar seluruh ruangan ini bergetar oleh suara ku...
Payung Teduh – Menuju Senja

Payung Teduh – Menuju Senja

Reff:
Harum mawar di taman
Menusuk hingga ke dalam sukma
Dan menjadi tumpuan rindu cinta bersama
Di sore itu menuju senja...

Bersama hati yang terluka, tertusuk pilu
Menganga luka itu diantara senyum
Yang menapaki jejak kenangan…

Di sore yang gelap ditutupi awan
Bersama setangkup bunga
Cerita yang kian merambat di dinding penantian
Ada yang mati saat itu dalam kerinduan (dalam kerinduan)
Yang tak terobati...

[Interlude]
Kembali ke: Reff

Baru saja ku beranjak
Beberapa saat sebelum itu
Ada yang mati menunggu sore
Menuju senja bersama..

Kembali ke: Reff
Payung Teduh - Kita adalah Sisa-Sisa Keikhlasan yang Tak Diikhlaskan

Payung Teduh - Kita adalah Sisa-Sisa Keikhlasan yang Tak Diikhlaskan

Kita tak semestinya berpijak
Diantara ragu yang tak berbatas
Seperti berdiri di tengah kehampaan
Mencoba untuk membuat pertemuan cinta...

Ketika surya tenggelam
Bersama kisah yang tak terungkapkan
Mungkin bukan waktunya berbagi pada nestapa
Atau mungkin kita yang tidak kunjung siap...

(#)
Kita pernah mencoba berjuang
Berjuang terlepas dari kehampaan ini
Meski hanyalah dua cinta
Yang tak tahu entah akan dibawa kemana...

Reff:
Kita adalah sisa-sisa keikhlasan yang tak diikhlaskan
Bertiup tak berarah, berarah ke ketiadaan
Akankah bisa bertemu
Kelak di dalam perjumpaan abadi...

[Gitar Solo]
Kembali ke: (#), Reff
Payung Teduh – Tidurlah

Payung Teduh – Tidurlah

Akhirnya malam tiba juga
Malam yang kunantikan sejak awal
Malam yang menjawab akhir kita
Inikah akhir yang kita ciptakan...

(*)
Dan pagi takkan terisi lagi
Lonceng bertingkah sebagaimana mestinya
Membangunkan orang tanpa membagi
Sedikit asmara untuk memulai hari...

Reff:
Tidurlah, malam terlalu malam
Tidurlah, pagi terlalu pagi
Tidurlah, malam terlalu malam
Tidurlah, pagi terlalu pagi...

[Gitar Solo]
Kembali ke: (*), Reff

Tidurlah, pagi terlalu pagi
Tidurlah, malam terlalu malam
Tidurlah, pagi terlalu pagi...
Payung Teduh – Kucari Kamu

Payung Teduh – Kucari Kamu

Kucari kamu dalam setiap malam
Dalam bayang masa suram
Kucari kamu dalam setiap langkah
Dalam ragu yang membisu…

Kucari kamu dalam setiap ruang
Seperti aku yang menunggu
Kabar dari angin malam...

Reff:
Aku cari kamu di setiap malam yang panjang
Aku cari kamu, ku temui kau tiada
Aku cari kamu di setiap bayang kau tersenyum
Aku cari kamu, ku temui kau berubah...

[Guitar Solo]

Kucari kamu dalam setiap jejak
Seperti aku yang menunggu kabar dari matahari...

Kembali ke: Reff

Hu.u..huu..
Payung Teduh – Malam

Payung Teduh – Malam

Terang masih saja milik malam
Bahkan malam yang terlalu terang
Sanggup menjadi terik...

(*)
Dan matahari masih sedih
Bersandar di belakang
Mungkin ia belum lelah menanti
Kedatangan cinta...

Reff:
Atau ia sudah bosan menanti kedatangan apapun
Atau teriknya sudah tidak membangunkan kita lagi
Bukankah kita sudah berjanji semua selesai
Ketika ada kita,
Ketika ada kita...

[Gitar Solo]

Kembali ke: (*), Reff
Payung Teduh - Untuk Perempuan yang Sedang di Pelukan

Payung Teduh - Untuk Perempuan yang Sedang di Pelukan

Tak terasa gelap pun jatuh
Di ujung malam menuju pagi yang dingin
Hanya ada sedikit bintang malam ini
Mungkin kar’na kau sedang cantik-cantiknya...

(#)
Lalu mataku merasa malu
Semakin dalam ia malu kali ini
Kadang juga ia takut
Tatkala harus berpapasan di tengah pelariannya...

Reff:
Di malam hari menuju pagi
Sedikit cemas, banyak rindunya
U.u.uu.. uu.u.. uu...

[Gitar Solo]
Kembali ke: (#), Reff (2X)
Payung Teduh – Berdua Saja

Payung Teduh – Berdua Saja

Ada yang tak sempat tergambarkan
Oleh kata ketika kita berdua
Hanya aku yang bisa bertanya
Mungkinkah kau tahu jawabnya...

Reff:
Malam jadi saksinya
Kita berdua diantara kata yang tak terucap
Berharap waktu membawa keberanian
Untuk datang membawa jawaban...

(*)
Mungkinkah kita ada kesempatan
Ucapkan janji, takkan berpisah selamanya...

[Gitar Solo]
Kembali ke: Reff, (*)
Payung Teduh – Cerita Tentang Gunung dan Laut

Payung Teduh – Cerita Tentang Gunung dan Laut

Parararara ruru rua.. }8X

Aku pernah berjalan di sebuah bukit
Tak ada air, tak ada rumput
Tanah terlalu kering untuk ditapaki
Panas selalu menghantam kaki dan kepalaku...

Aku pernah berjalan di atas laut
Tak ada tanah, tak ada batu
Air selalu merayu
Menggodaku masuk ke dalam pelukannya...

Chorus:
Tak perlu tertawa atau menangis
Pada gunung dan laut
Karena gunung dan laut tak punya rasa…
[2X]

Parararara ruru rua.. }4X

[Guitar Solo]

Aku tak pernah melihat gunung menangis
Biarpun matahari membakar tubuhnya
Aku tak pernah melihat laut tertawa
Biarpun kesejukkan bersama tariannya...

Kembali ke: Chorus (2X)
[Interlude]

Pada gunung dan laut
Karena gunung dan laut tak punya rasa...

Parararara ruru rua.. }6X
Payung Teduh – Resah

Payung Teduh – Resah

Aku ingin berjalan bersamamu
Dalam hujan dan malam gelap
Tapi aku tak bisa melihat matamu...

Reff:
Aku ingin berdua denganmu
Di antara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu...

Ra ra ra ra ra.. Ra ra ra ra ra
Ra ra ra ra ra.. Ra ra ra ra ra
Ra ra ra ra ra.. Ra ra ra ra ra..
U.uu..u.. U.uu..uu

Aku menunggu dengan sabar
Di atas sini melayang-layang
Tergoyang angin menantikan tubuh itu...

Kembali ke: Reff

Ingin berdua denganmu
Di antara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu...
Payung Teduh – Angin Pujaan Hujan

Payung Teduh – Angin Pujaan Hujan

Datang dari mimpi semalam, bulan bundar
Bermandikan sejuta cahaya
Di langit yang merah
Ranum seperti anggur
Wajahmu membuai mimpiku...

Sang pujaan tak juga datang
Angin berhembus bercabang
Rinduku berbuah lara..
Sang pujaan tak juga datang
Angin berhembus bercabang
Rinduku berbuah lara, uuh lara...

[Interlude]

Sang pujaan tak juga datang
Angin berhembus bercabang
Rinduku berbuah lara..
Sang pujaan tak juga datang
Angin berhembus bercabang
Rinduku berbuah lara, uuh lara
Uu.u.. lara…
Uu.u.. rindu, berbuah lara
Uu.. lara…
Doel Sumbang – Kerinduan

Doel Sumbang – Kerinduan

(*)
Sejak kita sering sama-sama
(A)ku jadi s’lalu ingin berdua
Dan lalu bila sehari tak jumpa
Ku mulai bertanya engkau kemana?

(**)
Namun kuharap kau tak salah duga
Bila ku s’lalu ingin berdua
Karena aku sadar sepenuhnya
Aku sudah tak bisa jatuh cinta...

Reff:
Kerinduan sahaja yang ada di dalam dada
Adalah kerinduan sebagai teman biasa
Kerinduan bersahaja yang ad di dalam dada
Adalah kerinduan tanpa cinta...

[Interlude]
Kembali ke: (*), (**), Reff (2X)
Doel Sumbang – Aku Benci Kamu

Doel Sumbang – Aku Benci Kamu

Aku teguk alkohol
Sampai berulah goblok, tolol
Akibat dari rasa kelewat dongkol
Semua ini lantaran kamu...

Lagi mabok aku ngebacok
Orang sampai loncat nyawanya
Hingga aku meringkuk dalam penjara
Semua ini lantaran kamu...

Reff 1:
Ah! Aku benci kamu
Ah! Aku jijik kamu
Ah! Kalau lihat tampang kamu
Jujur saja kontan naik darahku...

(*)
Semula aku kira kau betina setia
Ternyata cuma pembawa celaka
Banyak musibah lantaran kamu
Ya, lantaran kamu...

(**)
(Dulu) Padaku kamu mengaku sayang
(Dulu) Padaku kamu mengaku cinta
Ternyata cuma cari kawan gila
Buat hura-hura sementara waktu...

Reff 2:
Hei kamu tipu aku, hei kamu siksa aku
Hei kamu jerat aku, pakai umpan itu bacotmu
Uh aku tak tahan, ya lantaran kamu
Uuh aku tak tahan
Aku celaka lantaran kamu,
Jadi begini lantaran kamu...

[Interlude]
Kembali ke: Reff 1, (*), (**), Reff 2
Doel Sumbang – Biarkan Ku Sendiri

Doel Sumbang – Biarkan Ku Sendiri

“Aku tidak pernah bisa mengerti
Kenapa aku bisa mendadak menjadi buta..”

Ku tak mengerti begitu mudah
Aku jatuh hati kepada dirimu
Entah karena apa aku mendadak menjadi buta..
Ku tak mengerti begitu mudahnya
Aku jatuh hati kepada dirimu
Entah karena apa aku mendadak menjadi gila...

(#)
Menyesal aku sekarang dan betapa tersiksa o.ou..
Menyesal aku sekarang
A(ku) minta padamu ayo tinggalkanlah aku...

Reff:
Biarkan akun sendiri, biarkan aku sendiri
Biarkan aku sendiri, biarkan aku sendiri
Biarkan aku sendiri...

“Biarkan aku sendiri.. biarkan...”

[Interlude]

Ku tak mengerti begitu mudah
Aku jatuh hati kepada dirimu
Entah karena apa aku mendadak begitu gila..
Ku tak mengerti begitu mudahnya
Aku jatuh hati kepada dirimu
Entah karena apa, aku mendadak menjadi buta...

Kembali ke: (#), Reff

Biarkan, biarkanlah, biarkanlah aku sendiri
Biar, biarkan, biarkanlah, biar...
Doel Sumbang – Lembah Trisumi

Doel Sumbang – Lembah Trisumi

(*)
Di lembah Trisumi saat rembulan sembunyi
Aku tulis syair sepi, rangkaian kata hati-hati...

(**)
Lalu lagu tercipta dari seribu satu nada problema
Yang tak mudah dipecahkan, sulit jalan keluar...

Reff:
Aku merasakan hidup sesak tersiksa dililit kesepian
Padahal ku tak lagi sendiri, memiliki juga dimiliki
Entah sampai kapan kita harus jauh seperti begini
Walau sarat hasrat membenahi, aku tak suka sunyi
Begini...

[Interlude]
Kembali ke: (*), (**), Reff
Doel Sumbang – Sabodo

Doel Sumbang – Sabodo

“Sabodo lah..”

Dengan sepatu dobol depannya dan kaos kaki bolong tengahnya
Kepala pusing berdenyut, mata merah dahi mengkerut
Ku main ke rumah gadisku sehabis siskamling
Bapak dan ibunya menyangka bahwa aku mabuk
Kar’na jalanku sempoyong mata merah mencolok
Ah.. sabodo..

Setengah bangun dan setengah tidur, aku bicara jadinya agak ngawur
Sumpah mampus aku cinta, sanggup disamber geledek
Aku bilang kalau cintaku tak diterima
Aku janji bunuh diri minum racun serangga
Tapi gadis itu menjawab dengan senyum sinis
Sabodo..!!

Nafasku sesak rasa digencet denger jawabannya rada ngejepret
Setan serentak nyerempet, si gadis kutampar atret
Dia jatuh pingsan setelah teriak “aduh..”
Aku kaget banting pintu lari terbirit-birit
Kudengar keras ibunya menjerit-jerit
Ah.. Sabodo...

Mereka lapor pada polisi, kabarnya palsu memfitnah aku
Grogi campur emosi, pingsan dikatakan mati
Polisi datang menyergap aku di rumah
Ditahan sementara sesuai surat perintah
Tetangga menonton aku mendengus panas sinis
Ah.. sabodo ah..

“Hi..ii.. masa bodoh ah..”

Anehnya aku gak bisa marah, darah mudaku tidak mendidih
Lihat mereka mendengus, mimik mukanya ngeledek
Aku tahu mereka puas lihat aku
Dijemput pak polisi dengan borgol di tanganku
Hanyalah satu kata yang ada dalam hatiku
“Sabodo..”
Doel Sumbang – Mari Melangkah

Doel Sumbang – Mari Melangkah

Ketika matahari menembus kaca jendela kamarku
Ku terbangun dari tidur dan terjaga dari mimpi tentangmu
Ku merasa teramat indahnya
Dan membuat aku rindu pada kehadiranmu
Untuk selalu mengisi bunga-bunga tidurku, oh..

(#)
Namun ada (namun ada) sesuatu
Yang menghalangi jalanku tuk dapat meraih kamu wo’o..co’o..
Namun aku (namun aku) t’lah terlanjur
Berjanji pada diriku dan juga pada dirimu
Tuk tetap melangkah maju...

Reff:
Mari melangkah walau rintangan menghadang
Mari melangkah walau cobaan menghujam
Mari kita melangkah sampai ke titik tujuan...

[Interlude]
Kembali ke: (#), Reff
Doel Sumbang & Nini Carlina – Tak Main Main

Doel Sumbang & Nini Carlina – Tak Main Main

Doel Sumbang:
Ruang hatiku dipenuhi rasa cinta
Olehmu aku tergoda tergila-gila
Ku tak kuasa mengusir ku tak kuasa
Dan aku tidak berani katakan cinta
Malah (ya ya ya ya..) aku jadi sering melamun (ya ya ya ya..)
Tiap hari aku melamun (yu iyu yu yu..)
Yang kubisa hanya duduk melamun...

Nini Carlina:
Dengarkan olehmu aku juga begitu
Tapi aku hanya bisa menunggu nunggu
Sedang kamu tak pernah bilang apa-apa
Dan itu hampir membuat ku putus asa
Sama, (ya ya ya ya..) aku jadi sering melamun (ya ya ya ya..)
Tiap hari aku melamun (yu iyu yu yu..)
Yang kubisa hanya duduk melamun...

(#)
Andaikan saja aku tau semua itu dari dulu-dulu
Mungkin sudah kucurahkan perasaanku
Tapi tak ada kata terlambat, tentu...

Reff:
Baiklah sekarang kusampaikan
Tak main-main aku suka padamu (begitupun aku)
Baiklah sekarang kusampaikan
Tak main-main aku cinta padamu (begitupun aku)
Baiklah sekarang kusampaikan
Tak main-main aku sayang padamu (begitupun aku)
Baiklah sekarang kusampaikan
Kuingin selalu bersamamu...

[Interlude]

Doel & Nini Carlina :
Ruang hatiku dipenuhi rasa cinta
Olehmu aku tergoda tergila-gila
Ku tak kuasa mengusir ku tak kuasa
Dan aku tidak berani katakan cinta...

Nini Carlina:
Sama, (ya ya ya ya..) aku jadi sering melamun (ya ya ya ya..)
Tiap hari aku melamun (yu iyu yu yu..)
Yang kubisa hanya duduk melamun...

Kembali ke: (#), Reff (3X)
[Fade Out...]
Faisal Asahan – Gelang Untuk Kekasih

Faisal Asahan – Gelang Untuk Kekasih

Titik airmata membasahi pipi
Disaat ku mengenang wajahmu oh kekasih
Engkau telah pergi tak kembali lagi
Tinggalkan diriku sendiri...

Hari kulalui selalu dalam sunyi
Indahnya suasana tiada lagi berarti
Tanpa dirimu kasih yang selalu menemani
Dunia kurasakan semakin sepi...

(#)
Maafkan kasih janjiku tak terpenuhi
Gelang yang engkau pinta tak sempat aku beli
Hanyalah doa ku pinta pada Illahi
Ku ingin melihatmu walau hanya dalam mimpi...

Reff:
Maafkanlah kasih diriku ini
Ada satu isyarat tapi ku tak mengerti
Saat kau raih tanganku dan mengusap di dahi
Itulah permintaan kau akan pergi
Tapi mengapa aku tak mengerti...

[Interlude]
Kembali ke: (#), Reff

Jasadmu menghilang terbawa ombak tsunami
Telah ku mencari di semua ratap pengungsi
Hanya gambarmu sayang yang masih kusimpan
Akan menjadi bukti tanda cinta kita,
Akan menjadi bukti tanda cinta kita...
Asahan – Wanita Srigala

Asahan – Wanita Srigala

(*)
Andai belum terlambat
Ku punya jati diri
Ku ingin memilih menjadi
Lelaki berarti untukmu…

(**)
Namun apa yang ku dapat
Derita membalut luka
Kau wanita yang selalu ku puja
Ternyata berhati srigala
Ho.oo.. srigala...

(#)
Walaupun kau s’lalu menyakiti hatiku
Namun cintaku tetap bertahta di hatimu…

Kembali ke: (*)
[Interlude]

Reff:
Begitu besar cintaku, berkorban sepenuh hati
Tapi seakan telah teracuni oleh kecuranganmu
Ho.oo.. kecuranganmu...

Kembali ke: (**)
[Interlude]
Kembali ke: Reff, (#), (**)

Ho.oo.. srigala..
Ho.oo.. srigala...
Sweet Child - Tinggal Sayang Tinggal Pujaan

Sweet Child - Tinggal Sayang Tinggal Pujaan

Kenangan yang lama menjelma
Ingatanku padamu menyala-nyala
Gambaran duka yang lara menerpa…

Oh mengapa kau utuskan sengsara
Kau biarkan diriku meronta-ronta
Lantas kau alihkan cintamu padanya…

Reff:
O.oo.. sebak rasa ku menahan derita
Pilu hati mengenangkan cinta yang kecundang
Oo.. sayang inikah balasanmu terhadapku
Seorang insan yang amat menyintai dirimu
Kering airmata (kering air mata),
Kesal tetap nyata (kesal tetap nyata)
Jernih air di muara, luka tetap ada (luka tetap ada)
Ternyata kau insan yang tak setia
Pengorbananku selama ini tak berharga...

[Interlude]
Kembali ke: Reff

Kenangan yang lama kutinggalkan
Tiada guna mengungkit kisah yang lama
Kelak nanti meracun hidupku
Tinggal sayang tinggallah pujaan…
Faisal Asahan – Menuju Bahagia

Faisal Asahan – Menuju Bahagia

Sematkanlah aku di hatimu
Biarkan cinta tetap abadi
Kubawa kau kasih mengembara
Menuju cinta kita Bahagia…

(*)
Sekian lama kita bercinta
Sekian lama kita bahagia
Tak pernah jua aku merasa
Tersiksa karena cintamu...

Walaupun laut yang bergelora
Tak’kan menjadi penghalang cinta
Betapa ini sungguh mulia
Aku cinta padamu...

Reff:
Sematkanlah aku di hatimu
Biarkan cinta tetap abadi
Kubawa kau kasih mengembara
Menuju cinta kita bahagia
Pada Tuhan, pada bintang moga cinta kita terjaga
Berjanjilah oh sayangku di hatimu hanyalah aku..

[Interlude]
Kembali ke: Reff

Sematkanlah aku di hatimu
Biarkan cinta tetap abadi
Kubawa kau kasih mengembara
Menuju cinta kita bahagia...
[2X]

Kembali ke: (*)
Faisal Asahan – Cincin Belah Rotan

Faisal Asahan – Cincin Belah Rotan

Biarlah biar menjadi sejarah
Badai tak puas telah memecah bahtera
Haluan hilang nahkoda menjadi satu cerita
Di dalam kehidupanku…

Bila bisa cinta tumbuh dalam asmara
Kasih yang disemai berbuah tragedi,
Derita batin ini...

Telah ku terluka akan sikap cintamu
Dan engkau teganya membuai asmara,
Tak memandang siapa…

(#)
Andai patah hati keras batu jadi debu
Apalagi ku umpamakan
Seputihnya salju dinginnya sikapmu
Kasih tegar bisa memudar...

Reff:
Biarlah biar menjadi sejarah
Badai tak puas telah memecah bahtera
Haluan hilang nahkoda menjadi satu cerita
Di dalam kehidupanku..
Biarlah cincin membukti padamu
Pernah dirimu jatuh cinta kepadaku
Namun jangan kau melantang, menyebar kisah pada orang
Tentang kepatahan hatiku…

[Interlude]
Kembali ke: (#), Reff (2X)

Biar jadi sejarah di dalam hidupku...
Asahan – Musnah Dum Impian

Asahan – Musnah Dum Impian

Bah keuh ulon jalani luka hate lon nyoe
Bah keuh lon tanggong luka dalam hate lon nyoe
Bah pih kameupisah, bah pi kameurana
Lon terimong kenyataan walau lon kecewa…

Teulanjoe saket luka dalam hate lon nyoe
Sikap ngoen akai gata tatoet hate lon nyoe
Hana le harapan, musnah dum impian
Udep dengoen gata hana mungken le jinoe…

Reff:
Hana guna ulon harap Adinda
Hana guna lon impikan Adinda
Bah keuh meupisah, bah keuh ulon ba
Hate lon yang luka, hate kameurana
Izinkanlah ulon tinggai gata
Tamita yang laen yang mampu ngoen gata
Han ulon peu meuah keusalahan gata
Bak lon bek tagisa…

[Guitar Solo]
Kembali ke: Reff (3X)
Back To Top