Sungguh mudah kata sayang terucap dari mulutmu
Sungguh lembut lidahmu menyebut berulang kali
Tak menyangka dengan siapa saja engkau menyapa
Tanpa kau merasa segan malu padaku...
Mengapakah terlalu mudahnya ucapan sayangmu
Sepertinya tiada berarti ucapanmu itu
Kini aku juga yang sering engkau panggil sayang
Sehingga aku tidak mengerti dengan sikapmu...
(*)
Bagiku setiap ucapan yang lahir dari mulut ini
Haruslah penuh rela jujur setia...
Tapi bagimu lain pula, itu hanya kata biasa
Tak lebih hanya sekadar bersenda gurau
Setiap kali engkau ucapkan sayang
Pada insan yang berdiri di depan mata
Hatiku sungguh resah.. ho.oo.o..
[Interlude]
Back to: (*)
Tapi bagimu lain pula, itu hanya kata biasa
Tak lebih hanya sekadar bersenda gurau
Sungguh kejam, semua itu menguji kesabaranku
Aku bukan seperti insan yang lain yang engkau temui
Bukan juga tempat engkau melepaskan rindu
Tak bisa cintaku melekat padamu...
Sungguh lembut lidahmu menyebut berulang kali
Tak menyangka dengan siapa saja engkau menyapa
Tanpa kau merasa segan malu padaku...
Mengapakah terlalu mudahnya ucapan sayangmu
Sepertinya tiada berarti ucapanmu itu
Kini aku juga yang sering engkau panggil sayang
Sehingga aku tidak mengerti dengan sikapmu...
(*)
Bagiku setiap ucapan yang lahir dari mulut ini
Haruslah penuh rela jujur setia...
Tapi bagimu lain pula, itu hanya kata biasa
Tak lebih hanya sekadar bersenda gurau
Setiap kali engkau ucapkan sayang
Pada insan yang berdiri di depan mata
Hatiku sungguh resah.. ho.oo.o..
[Interlude]
Back to: (*)
Tapi bagimu lain pula, itu hanya kata biasa
Tak lebih hanya sekadar bersenda gurau
Sungguh kejam, semua itu menguji kesabaranku
Aku bukan seperti insan yang lain yang engkau temui
Bukan juga tempat engkau melepaskan rindu
Tak bisa cintaku melekat padamu...
0 Comment for "Iklim – Sungguh"