Ku temui kau di komplek merah tawarkan kamar dan cinta
padaku
Kubeli dengan persekot sepertiga tarif
Kubayar dengan uang untuk pembayaran listrik, TV, telpon,
mesin dan lain-lainnya
Kudekap kau dan kupeluk erat seerat ku memeluk selimut dan
bantal guling
Di kamar tidur saat malam dingin
Kutatap matamu kau tatap mataku lantas kita berdua tersenyum
Kusentuh bibirmu kau remas punggungku lantas kita berdua
menggila
Kubuka bajuku kau buka bajumu lantas kita berdua cengkrama
Sadar bahwa saat itu kita telah jatuh dalam nakal yang semu
Seperti dua ekor anjing kampung yang tak mengenal dosa dan
malu...
Oh ya hangat tubuhmu kudapati lewat cinta yang punya harga
setengah gila
Yang terhitung mahal buat orang sepertiku
Yang cuma punya satu pabrik benang, yang cuma punya grosir
gula,
Yang cuma punya satu usaha konveksi
Dengan 4.444 karyawan, dengan 3.333 karyawati, dengan 2.222
pekerja waria
Terlalu mahal namun tak apalah, namun tak apalah...
Sebab tujuh samudra telah kulalui, sebab di sepuluh negara
telah kucari
Namun ternyata cinta yang dahsyat ini akhirnya kudapati di
ranjang reot kamar kontrakan
Di ranjang reot kamar kontrakan...
0 Comment for "Doel Sumbang – Catatan 77"