(*)
Ketika itu hujan batu melanda sebuah kampung kecil di Jawa
Barat
Sekian penduduk kampung tersebut dibuat jadi panik dan
bingung
Dan juga sejumlah rumah bilik ambruk menjadi puing-puing
Nampaknyalah saat itu manusia mengahdapi kiamat kecil
Sadarlah manusia itu bukan satu siksaan...
(**)
Selanjutnya kapal besar bernama Tampomas II terbakar di
wilayah pulau Masalembo
Sekian mayat korban yang malang terapung di premukaan lautan
Bahkan ada pula mereka yang mati terbakar kata berita
Sadarlah manusia ini hanya satu isyarat...
(***)
Dan terakhir kita dihadapkan pada hujan debu yang
berlangsung lama
Yang diakibatkan meletusnya gunung di tanah Jawa bagian
barat
Jerit rintih ratap dan tangis terdengar memilukan di telinga
Dari mereka yang berbondong-bondong mengungis dari lahar
panas
Sadarlah manusia ini hanya satu cobaan...
Reff:
Bencana demi bencana, tak henti-henti berkunjung
Jelas ini takdir Tuhan yang mungkin merasa kecewa
Terhadap umat manusia sebagai penghuni dunia
Yang terlampau banyak salah dan lupa tugas wajibnya...
[Monolog]
Hingga Tuhan yang
sesungguhnya penyayang terus memberi cobaan
Agar manusia sadar akan
tugasnya sebagai manusia yang punya Tuhannya
Bencana demi bencana
dihadirkan beruntun dengan dahsyat
Ini bukan siksa tapi
ini cobaan dan isyarat, insyaflah manusia sujud pada Tuhan Allah
[Interlude]
Back to: (*), (**), (***), Reff
Back to: Monolog
Labels:
Doel Sumbang,
Lirik Lagu
Thanks for reading Doel Sumbang – Bencana-Bencana. Please share...!
0 Comment for "Doel Sumbang – Bencana-Bencana"