Jembatan batu di sebelahku diam
Pancuran bambu kecil memercikkan air
Menghempas diatas batu hitam
Merintih, menikam sepi pagi...
Pucuk-pucuk cemara bergoyang-goyang
Diterpa angin dingin bukit ini
Seperti isyaratkan doa,
Rahasia alam diam di sekitarnya...
Disini pun aku mencari engkau
Setiap kali kupanggili namamu
Namun selalu saja hanya gema suaraku
Yang terdengar rindu...
[Interlude]
Gadis manis duduk di sebelahku
Menyematkan kembang di saku bajuku
Dan bercerita tentang sepasang burung
Yang bercumbu diatas dahan...
Tetapi sepi tetap bergayut di dada
Selalu kuteriakkan kata dimana
Tetapi rindu tetap bergayut di dada
Selalu kuteriakkan kata dimana...
Ketika pulang aku turun ke kali
Dan berkaca di atas air
Kulihat wajahku letih dan tua
Tapi aku berusaha tertawa
Anggap hidup hanya sandiwara
Yang kan berakhir segera...
0 Comment for "Ebiet G. Ade – Lolong"