(*)
Sudah sebulan aku tak mendengar dia
Pujaanku menjentikkan ujung jari-jarinya
Di atas bilah-bilah piano...
Ku tunggu kau tak datang jua
Harapanku semakin terbang dan melayang
Entah sampai kapan ku menanti...
Satu setengah jam aku di depan kaca
Kurasa tak lagi perlu mematut diri
Tuk membunuh waktu saat ini
(#)
Aku benci kamu kali ini, tak jadi pergi ke pesta sedih
Aku benci kamu kali ini, tak jadi lihat idaman hati
Di benakku...
Repeat: (*)
Sudah sebulan aku tak mendengar dia
Pujaanku melempar nada-nada ceria
Betapa rindunya rasa hati
Ternyata kasihku tak sehati, hingga aku jadi patah hati
Karena diriku mengagumi musisi muda sebaya diri
Idolaku...
[Interlude]
Repeat: (*), (#) 4X
[Fade Out...]
Sudah sebulan aku tak mendengar dia
Pujaanku menjentikkan ujung jari-jarinya
Di atas bilah-bilah piano...
Ku tunggu kau tak datang jua
Harapanku semakin terbang dan melayang
Entah sampai kapan ku menanti...
Satu setengah jam aku di depan kaca
Kurasa tak lagi perlu mematut diri
Tuk membunuh waktu saat ini
(#)
Aku benci kamu kali ini, tak jadi pergi ke pesta sedih
Aku benci kamu kali ini, tak jadi lihat idaman hati
Di benakku...
Repeat: (*)
Sudah sebulan aku tak mendengar dia
Pujaanku melempar nada-nada ceria
Betapa rindunya rasa hati
Ternyata kasihku tak sehati, hingga aku jadi patah hati
Karena diriku mengagumi musisi muda sebaya diri
Idolaku...
[Interlude]
Repeat: (*), (#) 4X
[Fade Out...]
0 Comment for "Titi Dwijayati – Ternyata"