Ragaku banteng laga, jiwaku welang liar
Para jerit kaku insan, gerak sembah duka bunda
Kebebasan datang, beban jiwa merdeka
Nurani tua tumbang, jiwa muda berperang
Nusantara berbunga lepas belenggu kehidupan
Bukan harimau sirkus, rumahku belantara liar
(*)
(Banteng laga liar) banteng laga liar
(Banteng laga liar) banteng laga liar
(Banteng laga liar) banteng laga liar
(Banteng laga liar) banteng laga liar
Semua merasa reformis, tokek-tokek tertawa riang
Semua bicara kebenaran nyatanya hanay pembenaran
Banteng hitam menggeliat, elang liar menyambar
Saatnya membuang masa lampau hitam,
Memutar energi semesta masa depan...
[Interlude]
Kembali ke: (*)
Didalam kobaran api, banteng-banteng kan patah bersembunyi
Di bumi yang hangus hati selalu bertanya
Apalagi kita punya, apakah masih ada harga cinta?
Di bumi yang hangus hati selalu bertanya
Apakah kita masih manusia, apakah agama betul ada?
Bimbang kau bung, bimbang kau bung
Banteng-banteng kan patah luka cedera
Di bumi yang hangus hati selalu bertanya
Hari ini maut giliran siapa, hari ini siapa membunuh siapa
Di bumi yang hangus, di bumi yang hangus
Cita-cita percuma, cita-cita percuma, munafik jadinya
Di bumi yang hangus, di bumi yang hangus
Kau bakar anak burung, kau bakar rumputan dan bunga-bunga
Di bumi yang hangus, di bumi yang hangus
Kau bakar anak-anakmu, kau bakar ayah dan ibumu
0 Comment for "Kantata – Banteng Kantata"