Jala api lidahnya terjulur menyengat wajah bumi
Awan terbakar langit berlubang menganga
Menyeringai bagaikan terluka
Pohon-pohon terkapar letih tanpa daya
Mata air terengah-engah dahaga
Burung-burung hanya basa-basi berkicau
Lapisan jagat terkelupas, semua kar’na ulah kita
Warisan untuk anak cucu nanti wo.ho.oo..
Jala api lidahnya berkelit saat ingin kutatap
Terlampau naif angan-angan yang kurajut
Untuk menyelamatkan dunia
Setiap detik ingin kutanam pepohonan
Mata air kuluahi embun surgawi
Burung-burung kuajari bernyanyi-nyanyi
Kuhapus semua mimpi buruk dan mekarlah bunga-bunga
Masa depan buat mereka ho.hoo..
Reff:
Bila matahari bangkit dari tidur
Aku mulai berpikir bagaimanakah caranya
Bila sinar rembulan mulai merah menyala
Aku masih berharap keharibaan Yang Kuasa...
[Interlude]
Kembali ke: Reff
Dari jendela kamarku dapat aku dengar
Gemercik suara air kali yang tak pernah berhenti
Jangan sampai terhenti biarpun langit terluka...
0 Comment for "Ebiet G. Ade – Langit Terluka"