Iwan Fals – ‘”...’”

Iwan Fals – ‘”...’”

Sendiri...
Sendiri...
S’lalu sendiri

Mencari...
Mencari...
S’lalu mencari

Pada ruang, pada waktu
Aku sudah datang...

Bertanya...
Bertanya...
S’lalu bertanya...
Iwan Fals – Proyek 13

Iwan Fals – Proyek 13

Meskipun kurang paham tentang radiasi
Meskipun kurang paham tentang uranium
Meskipun kurang paham tentang plutonium
Ku tahu radioaktif panjang usia...

Aku tak tahu sampahnya ada dimana,
Aku tak tahu pula cara menyimpannya,
Aku tak yakin tentang pengamanannya,
Karena kebocoran pun ada disana...

(*)
Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi?
Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi?
Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi?
Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi?

Aku menolak akal yang tanpa hati,
Aku menolak teknologi tanpa kendali,
Aku tak mau mengijonkan masa depan,
Demi listrik sedikit banyak keruwetan...

Sama sekali ku tak anti teknologi
Tapi aku lebih percaya pada hati
Aku tahu listrik penting buat industri
Tapi industri jangan ancam masa depan...

Back to: (*)

Daripada susah payah beli reaktor
Daripada pusing karena sampah nuklir
Daripada malu kepada anak cucu
Aku bergerak menyanyikan kehidupan...

Informasi tentang ini harus diberikan
Bahaya dunia maju harus disingkirkan
Rasa gengsi tak perlu diteruskan
Pembangunan PLTN harap hentikan...

Back to: (*)

Apa yang akan terjadi nanti, ho.hoo.. ho.ho..

Untuk listrik banyak memerlukan sumber energi
Pilihanmu pun tentu jadi dicurigai
Sebab di negeri maju reaktor ditutupi
Bukan alasan agar republik ini beli, o.hoo.. o.ho..

Aku lebih suka tenaga matahari,
Aku lebih suka tenaga panas bumi,
Aku lebih suka dengan tenaga angin,
Aku lebih suka tenaga arus laut
(O.hoo.., oo.ho.ho..)
[11X]...Fade Out...
Iwan Fals – Cendrawasih

Iwan Fals – Cendrawasih

Sayap-sayap cinta bagaikan cendrawasih
Kabarkan berita duka alam raya
Hati bumi luka anak durhaka
Terjungkal, merintih, menghiba...

Rindu tergoda oleh tembok
Dendam menampakkan wajah gelap
Tetes air mata para malaikat
Berjatuhan ke lahan berdebu...

Tak hirau akan kesuburan
Kering menindas nurani

Ha ha.. Ha ha.. Ha ha.. Ha ha..

Sayap-sayap cinta bagaikan cendrawasih
Kabarkan cerita menyayat
Bulan berdengung didalam bayangan
Menghadirkan rupa yang tajam...

Dibibir tebing kelam tinggi
Lirih terdengar angin berdoa
Gairah harum lembut kebebasannya
Laksana aroma bunga hutan...

Tercium dari puncak gunung,
Gemetar sadar terancam...

Sayap-sayap cinta bagaikan cendrawasih
Diburu luka karena keindahannya
Kesadaran bersinar dengan merdeka
Nyanyi jiwa melebihi tanya...

[Interlude]

Ada apa gerangan wahai cendrawasih ?
Lingkar matamu hitam, letih batinmu
Beratkah deritamu wahai cendrawasih ?
Murung paruhmu kicaukan keluh

Ada apa gerangan..?

Sayap-sayap cinta membela bianglala
Sayap-sayap cinta membela cakrawala
Sayap-sayap cinta membela nuraninya...
[6X]...Fade Out...
Iwan Fals – Untuk Bram

Iwan Fals – Untuk Bram

Panji-panji putih-putih berkibar setengah tiang
Burung-burung merpati menebarkan melati
Lampu suci dinyalakan, dalang tua berdoa
O.oo..

Wayang kayon diletakkan, lakon mulai dilakukan
Rahasia dibeberkan, peristiwa dijelaskan
Bayangan dihidupi, cermin hati dibagi
O.oo..

Oh alam semesta, menerima perlakuan sia sia
Diracun jalan napasnya, diperkosa kesuburannya
Oh rakyat menilai, menerima penderitaan curang
Digusur jalan hidupnya, digoda kemakmurannya...

Oh lakon selesai, penonton pulang ke rumahnya
Membawa hati yang bertanya tanya-tanya
Siapa tadi yang menjadi korban?

Dijawabnya tanya, tanya-tanya
Pertanyaan abadi ditanyakan lagi
Tanyakan, tanyakan, tanyakan, tanyakan..!!

Pertanyaan abadi ditanyakan lagi
Ditanyakan, ditanyakan, ditanyakan..!!
Iwan Fals – Ada

Iwan Fals – Ada

(*)
Ada yang ada, ada yang tak ada
Nyatanya ada, nyatanya tak ada
Antara ada, antara tak ada
Ada antara diantara ada dan tak ada...

Repeat: (*)

Hanya tak terasa ada disana
Hanya tak terasa ada disini
Hanya tak terasa apa yang dirasa
Ada dan tak ada mungkin tak berbeda...

Repeat: (*)

Antara ada disini, rasa disini
Ada antara disana, dimana rasa?

Antara ada disini, nalar disini
Ada antara disana, dimana nalar?

Ada dan tak ada, nyatanya ada
Menari dan bernyanyilah
Langit dan bumi nyatanya ada
Tapi tersimpan di cakrawala...
Iwan Fals – Alam Malam

Iwan Fals – Alam Malam

Malam-malam terjebak didalam keraguan
Mana utara mana selatan?
Melihat ketegangan, melihat kegelapan
Melihat banyak pertanyaan...

(*)
Apa? Siapa? Mengapa? Orang-orang bingung
Apa? Siapa? Mengapa? Jangan bingung-bingung

Reff:
Biar saja suka-suka,
Jangan hiraukan mereka biar saja
Biar saja suka-suka,
Jangan hiraukan mereka biar saja...

(#)
Alam malam Alam malam Alam maya da da Alam malam
Alam malam Alam malam Alam maya da da Alam malam

Menjadi anak alam lahir diujung malam
Bumi bunda bapak angkasa
Merasakan udara membawa peristiwa
Merenungkan pengalaman...

Back to: (*)

Biar saja suka suka,
Jangan hiraukan mereka biar saja...

Back to: Reff
[Interlude]

Mendengar lagu baru nyanyikan lagu lama
Bermain bersama sama
Menemu kebebasan membebaskan temuan
Mengalami kekosongan...

Back to: (*), Reff, (#)

Hei apa yang dicari? Tak usah cari-cari
Semuanya ada disini
Dimana kehidupan, disitulah jawaban
Jawabannya nyanyikanlah

Nyanyi, menyanyi, nyanyikan Indonesia Raya
Bingung, merenung, merenung menjadi gunung
Bingung, mengalir, mengalir menjadi air
Bingung, merenung, merenung menjadi gunung
Mengalir, mengalir, mengalir menjadi air

Biar saja suka suka,
Jangan hiraukan mereka biar saja...

Bingung Merenung Merenung menjadi gunung
Mengalir Mengalir Mengalir menjadi air
Mengalir Mengalir Merenung menjadi gunung

Back to: (#) 4X
Iwan Fals – Pulang Kerja

Iwan Fals – Pulang Kerja

Kucing hutan ibu dan anak berang-berang
Tikus salju dan harimau kumbang berwarna coklat
Mereka berkelahi untuk kehidupan
Yang aku rasakan adalah keseimbangan...

Kucing hutan lari karena kalah berkelahi
Ibu berang-berang pulang kerumah
Kucing hutan bertemu tikus salju
Ibu berang-berang bercanda dengan anak-anaknya...

Karena lapar kucing hutan menerkam tikus salju
Tikus salju malah mendapatkan teman
Kucing hutan yang gagal gagal lagi
Tikus salju biasa saja, sudah nasibnya selamat...

Dari balik bukit di kaki cemara
Aku melihat mulut harimau berlumuran darah
Kucing hutan yang gagal ia terkapar, akhirnya mati...

Sudah takdir harimau mendatangi berang-berang
Tetapi berang-berang sudah pulang
Sementara tikus salju entah pergi kemana
Harimau itu kesepian...

Aku terkesima, aku terkesima
Aku terkesima terkesima...

[Interlude]

Duhai langit, duhai bumi, duhai alam raya
Kuserahkan ragaku padamu
Duhai ada, duhai tiada, duhai cinta
Ku percaya...
[4X]
Iwan Fals – Cikal

Iwan Fals – Cikal

Kerbau di kepalaku ada yang suci
Kerbau di kepalamu senang bekerja
Kerbau disini teman petani...

Ular di negara maju menjadi sampah nuklir
Ular di dalam buku menjadi hiasan tatto
Ular disini memakan tikus...

Kerbauku kerbau petani, ularku ular sanca
Kerbauku teman petani, ularku memakan tikus...

Kerbauku besar kerbauku seram tetapi ia bukan pemalas
Hidupnya sederhana
Sancaku besar sancaku seram, mengganti kulit keluar sarang makan dan bertapa
Hidupnya sederhana...

Ularku ular sanca, kerbauku kerbau petani
Ularku memakan tikus, kerbauku teman petani...

Walau kerbauku bukan harimau
Tetapi ia bisa seperti harimau
Kerbauku tetap kerbau
Kerbau petani yang senang bekerja
Sancaku melilitnya, kerbauku tidak terganggu
Karena sancaku dan kerbau temannya petani hmm..hm..
Lalu dimana anak anak sang tikus?
Bayi bayi bayi murni dan kosong
Bayi bayi bayi.. Bayi ya bayi...

Kalau kita sedang tidur dan tiba tiba saja kita terbangun
Karena lubang hidung kita terkena kumis harimau
Mungkin kita akan lari ya lari, tetapi bayiku tidak
Bukan karena bayiku belum bisa berlari
Aku percaya, aku percaya...

Bayiku tidak akan pernah berfikir bahwa harimau itu jahat
Bayiku menarik-narik kumis dan memukul-mukul mulut harimau
Harimau malah memberikan bayiku mainan
Bayiku menjadi bayi harimau, bayi harimau anak petani
Seperti sanca melilit kerbau, ia ada di gorong gorong kota
Lantas apa agamanya?

Kerbauku kerbau petani
Ularku ular sanca
Bayiku murni dan kosong
Ia ada di gorong gorong kota

Kerbauku kerbau petani, ularku ular sanca
Bayiku bayi harimau, ia ada di gorong-gorong kota
[2X]

Bayi bayi bayi murni dan kosong
Bayi bayi bayi bayi harimau...
Bayi bayi bayi yang berkalung sanca...
Bayi bayi bayi yang disusui kerbau...
Iwan Fals – Untuk Yani

Iwan Fals – Untuk Yani

Rembulan tenang dan bisu
Anak bangsa berjalan
Berdesakan bagai tikus di jalan yang licin,
Berdesakan bertanya pada masa silam
Apa nasib bumi pertiwi?

Angin subuh memupuri tubuh-tubuh hitam dengan kabut
Rembulan bisu napasnya mengalir tenang

Reff:
Wahai kenyataan alam, wahai kenyataan diri
Wahai kenyataan zaman
Apa nasib bumi pertiwi?

Rembulan tenang dan bisu
Anak bangsa bergerak
Berdesakan didalam kereta malam,
Berdesakan dari desa-desa ke kota
Apa nasib bumi pertiwi?

Back to: Reff (2X)
[Interlude]

Rembulan tenang dan bisu
Anak bangsa berbaris
Berharapan di depan gerbang pendidikan,
Berharapan bermimpi tentang masa depan
Apa nasib bumi pertiwi?

Back to: Reff (5X)

Wo.o.o.ho.. Wo.o.o.ho..
Wo.o.o.ho.. O.oo.o.ho..

Back to: Reff
Iwan Fals – Intro

Iwan Fals – Intro

Dalam gelap ku berjalan
Membelah belantara akal
Sendiri, sendiri, s’lalu sendiri...

Pada terang ku merenung
Mencari kesejatian
Mencari, mencari, s’lalu mencari...

Pada ruang, pada waktu
Aku ingin datang
Pada ruang, pada waktu
Aku ingin datang...

Gitar kayu kumainkan
Suaranya lahirkan tanya
Bertanya, bertanya, s’lalu bertanya...
Iwan Fals – Cinta (feat. Sawung Jabo)

Iwan Fals – Cinta (feat. Sawung Jabo)

(*)
Orang bicara cinta, atas nama Tuhannya
Sambil menyiksa membunuh
Berdasarkan keyakinan mereka...

Repeat: (*)

Air mengalir, angin berhembus
Hening, hening, hening...

Doa-doa bergema
Mata menetes darah
Satu lagi korban jatuh
Tradisi lenyap dihisap marah...

[Interlude]

(*)
Tuhan ya Tuhan namaMu disebutkan
Disaat hidup, waktu sengsara, di pintu mati...

(#)
Tuhan ya Tuhan, Tuhan ya Tuhan
Tuhan ya Tuhan, Tuhan ya Tuhan
Tuhan ya Tuhan, Tuhan ya Tuhan
Cinta...

(**)
Cinta ya cinta, namamu diagungkan
Disaat hidup, waktu sengsara, di pintu mati...

(##)
Cinta ya cinta, cinta ya cinta
Cinta ya cinta, cinta ya cinta
Cinta ya cinta, cinta ya cinta
Tuhan...

Back to: (*), (#), (**), (##)
Iwan Fals – Perjalanan Waktu

Iwan Fals – Perjalanan Waktu

Pagi telah datang, matahari datang
Jelata lewati hari
Bersetubuh dengan waktu...

Wajah wajah legam, matanya membara
Membakar bayangan palsu
Peti mati diatas langit...

Oh mereka dihantam kenyataan
Oh mereka teriak..!!

Orang-orang kalah tak bisa bicara
Tanyakan pada dunia
Benarkah mereka kalah,
Benarkah mereka kalah...

Menanti batas,
Batas segala yang tidak ada batasnya
Menanti akhir,
Akhir segala yang tidak ada akhirnya...

Waktu berlalu, waktu berpacu...

(Doa-doa apa saja, caci maki apa saja
Doa-doa apa saja, caci maki apa saja)
[9X]
Iwan Fals – Condet

Iwan Fals – Condet

Kubuka jendela sapa angin pagi
Ringan kau melangkah songsong hidup ini
Hela lenguh lembu halau burung burung
Bocah tawa riang, canda di kali yang jernih...

Bila malam tembang di purnama
Yang memberi semangat hidup esok hari...

Kubuka jendela, maki angin pagi
Berat kau melangkah tuk dapatkan kesempatan
Roda teknologi enyahkan pedati
Bias rumah kaca lubangi paru bumi...

Syair Ronggowarsito
Jerit dan keringat, gemuruhnya Rolling Stones
Api revolusi
Haruskah padam digantikan figur yang tak pasti...
[2X]
Iwan Fals & Sawung Jabo – Oh Ya...

Iwan Fals & Sawung Jabo – Oh Ya...

Andaikata aku di mobil itu
Tentu tidak di bus ini
Seandainya aku rumah itu
Tentu tidak di gubuk ini...

A.aa.. andaikata
Se..se..se.. seandainya, Oh ya...

Kalau saja aku jadi direktur
Tentu tidak jadi penganggur
Umpamanya aku dapat lotere
Tentu saja aku tidak kere...

Ka..ka..ka.. kalau saja
U..u..u.. umpamanya, Oh ya...

Reff:
(Oh ya.. Ya nasib,
Nasibmu jelas bukan nasibku
Oh ya.. Ya takdir,
Takdirmu jelas bukan takdirku)
[2X]

Aku bosan...
[Interlude]

A.aa.. andaikata
Se..se..se.. seandainya
Ka..ka..ka.. kalau saja
U..u..u.. umpamanya
Oh ya...

Back to: Reff (3X)

La la la.. La la la..
La la la la la la la la la la la.. la la..
[3X]
Iwan Fals – Bunga Trotoar

Iwan Fals – Bunga Trotoar

Bunga-bunga kehidupan tumbuh subur di trotoar
Mekar liar dimana mana
Langkah langkah garang datang, hancurkan wanginya kembang
Engkau diam tak berdaya...

Reff:
Bungaku.. Bunga liar..
Bungaku.. Bunga trotoar..

Menggelar aneka barang, menggelar mimpi yang panjang
Kaki lima menggelar resah
Diemperan toko besar koar mulutmu berkobar
Kaki lima makin menjalar...

Back to: Reff (2X)
[Interlude]
Back to: Reff (2X)

Bagai jutaan srigala, menyerbu kota besar
Tempat asal adalah neraka
Tolong beri tahu aku, bagaimana caranya
Nasib tak pernah berpihak...

Back to: Reff (2X)

Ya liar.. Bunga trotoar..
Liar liar liar liar..

Bungaku, bungaku, bungaku, bunga trotoar
Bunga liar, bunga liar, bunga liar...

Para kurcaci diinjak mati
Para kurcaca nyanyi tralala..
Para kurcaci bersedih hati
Para kurcaca ha ha ha ha ha ha..
[5X]
Iwan Fals – Potret

Iwan Fals – Potret

(*)
Orang orang resah berlomba kejar nafkah
Demi anak bini, demi sesuap nasi
Kuno kuno memang, memang memang kuno
Namun kenyataan kita butuh soal itu...

(#)
Uang dimana uang, nasi dimana nasi?
Uang dimana uang, nasi dimana nasi?

(**)
Seperti binatang bila lapar menerjang
Seperti kereta nafasnya terdengar
Lidahnya terjulur, syahwatnya siap lentur
Soal harga diri sudah tak berarti...

Back to: (#)

Reff:
Pergi kau! Jangan nasehati aku oh ya..
Pergi kau! Aku mau uangmu oh ya..
Pergi kau! Jangan menggurui aku oh ya..
Pergi kau! Aku mau nasimu oh..

Anak-anak kecil tengadahkan tangan
Mainkan tamborin gapai masa depan
Tanah lahirku aku cinta kau
Bumi darahku aku cium engkau...

[Interlude]
Back to: (#) 2X, Reff
Back to: (*), (**), (*), (**), (*), (**)
[Fade Out...]
Iwan Fals – Esek Esek Udug Udug (Nyanyian Ujung Gang)

Iwan Fals – Esek Esek Udug Udug (Nyanyian Ujung Gang)

Menangis embun pagi yang tak lagi bersih
Jubahnya yang putih tak berseri, ternoda
Daun-daun mulai segan menerima
Apa daya tetes embun terus berjatuhan...

Mengalir sungai-sungai plastik jantung kota
Menjadi hiasan yang harusnya tak ada
Udara penuh dengan serbuk tembaga
Topeng-topeng pelindung harus dikenakan...

Ini desaku, ini kotaku, ini negriku, yaaa...

Robot-robot bernyawa tersenyum menyapaku
Selamat datang kawan di belantara batu
Ku lanjutkan melangkah antara bising malam
Mencari tempat mencari harapan...

Aku melihat, aku bertanya, aku terluka, yaaa...

[Interlude]

Wahai kawan, hei kawan bangunlah dari tidurmu
Masih ada waktu untuk kita berbuat
Luka di bumi ini milik bersama
Buanglah mimpi-mimpi, buanglah mimpi-mimpi

Buanglah.. mimpi-mimpi, Buanglah.. mimpi-mimpi
Buanglah.. mimpi-mimpi, Buanglah.. mimpi-mimpi
[2X]...Fade Out...
Iwan Fals – Badut (feat. Sawung Jabo)

Iwan Fals – Badut (feat. Sawung Jabo)

(*)
Dut badut badut badut badut badut badut jaman sekarang
Mong omong omong omong omong omong omong omong sembarang
Di televisi, di koran-koran, di dalam radio, di atas mimbar

Nggut manggut manggut manggut manggut manggut manggut seperti badut
Ya iya iya iya iya iya iya Lha Ya iya iya
Ho ho ho.. Ho ho ho ho ho ho ho..
Ho ho ho.. Ho ho ho ho ho ho ho..

Peragawati peragawan senyam-senyum seperti badut
Penyanyi dan pemusik, bintang film nampang seperti badut
Di televisi, di koran-koran, di dalam radio, di atas mimbar

Ku aku aku aku aku aku aku seperti kamu
Mu kamu kamu kamu kamu kamu kamu seperti badut
Ho ho ho.. Ho ho ho ho ho ho ho..
Ho ho ho.. Ho ho ho ho ho ho ho..
Ho ho ho..

[Interlude]
Back to: (*)

Para pengaku intelek tingkah polahnya lebihi badut
Kaum pencuri tikus politikus palsu saingi badut
Ho ho ho.. Ho ho ho ho ho ho ho..
Ho ho ho..
Iwan Fals – Bongkar

Iwan Fals – Bongkar

Kalau cinta sudah dibuang
Jangan harap keadilan akan datang
Kesedihan hanya tontonan
Bagi mereka yang diperkuda jabatan...

(#)
Wo’o.. ya ‘o.. Ya’o.. ya bongkar...
Wo’o.. ya ‘o.. Ya’o.. ya bongkar...

Sabar sabar sabar dan tunggu
Itu jawaban yang kami terima
Ternyata kita harus ke jalan
Robohkan setan yang berdiri mengangkang...

Back to: (#) 2X

(*)
Penindasan serta kesewenang-wenangan
Banyak lagi, teramat banyak untuk disebutkan
Hoi hentikan, hentikan jangan diteruskan
Kami muak dengan ketidakpastian dan keserakahan...

(**)
Dijalanan kami sandarkan cita-cita
Sebab dirumah tak ada lagi yang bisa dipercaya
Orang tua pandanglah kami sebagai manusia
Kami bertanya, tolong kau jawab dengan cinta...

Oh..oh..
[Interlude]
Back to: (#) 2X, (*), (#), (**), (#)
Iwan Fals – Bento

Iwan Fals – Bento

(*)
Namaku Bento, rumah real estate
Mobilku banyak, harta berlimpah
Orang memanggilku bos eksekutif
Tokoh papan atas, atas s’galanya
(Asyik..!!)

(**)
Wajahku ngganteng, banyak simpanan, sekali lirik OK sajalah
Bisnisku menjagal, jagal apa saja
Yang penting aku senang, aku menang
Persetan orang susah karena aku
Yang penting asik, sekali lagi
(Asyik..!!)

Reff:
Obral soal moral, omong keadilan, sarapan pagiku
Aksi tipu-tipu, lobi dan upeti, woo.. jagonya
Maling kelas teri, bandit kelas coro, itu kantong sampah
Siapa yang mau berguru, datang padaku
Sebut 3 kali namaku, Bento Bento Bento..
(Asyik..!!)

[Interlude]
Back to: (*), (**), Reff

Bento.. (Asyik..!! Asyik..!! Asyik..!! Asyik..!!
Asyik..!! Asyik..!!) Bento Bento (Asyik..!! Asyik!!)
(Asyik..!! Asyik..!! Asyik..!! Asyik..!!)
Bento...
Iwan Fals – Pinggiran Kota Besar

Iwan Fals – Pinggiran Kota Besar

Pinggiran kota besar nafasmu begitu hingar
Ku dengar dari sini bagai nyanyian nyamuk
Cerobong asap pabrik berlomba lukai langit
Barisan mobil besar gelisah angkut barang
Ada kabar engkau tuli...

Pinggiran kota besar kulihat tidur mendengkur
Di ranjang banyak koran peduli kau bermimpi
Selagi cumbu nyenyak asyiknya buang kotoran
Lukai hari kami, cemari hati ini...
Ada kabar engkau buta...

Reff:
Sungai kotor bau dan beracun, penuh limbah kimia
Kita mandi mencuci disana
Lihatkah, lihatlah...
Ikan-ikan pergi atau mati, tak kulihat yang pasti
Kau yang tidur bangunlah segera
Lihatkah, lihatlah.. tuan...

Telanjang anak kecil berenang di sungai kotor
Tertawa riang bercanda sambil menggaruk koreng
Pinggiran kota besar merasa tidur terganggu
Beranjak dari ranjang, tutup pintu jendela
Menutup pintu jendela...

Back to: Reff (2X)

(*)
Hitam kaliku, hitam legam hatiku
Legam hariku, legam hitam kaliku...

Repeat: (*)
Iwan Fals – Perempuan Malam

Iwan Fals – Perempuan Malam

Perempuan malam mandi di kali
Buih-buih busa satu ketengan
Di atas kepala lewat kereta
Yang berjalan lamban nakal menggoda
Disambut tawa renyah memecah langit
Dengus kereta semakin hening...

Dua noda coba dibersihkan
Namun masih saja terlihat kotor
Karena kereta kirimkan debu
Yang datang tak mampu ia tepiskan
Perempuan malam ketatkan handuknya
Setelah isap seluruh tubuhnya...

Reff:
Hangatkan tubuh di cerah pagi pada matahari
Keringkan hati yang penuh tangis walau hanya sesaat
Segelas kopi sebatang rokok, segurat catatan yang tersimpan
Perempuan malam meunggu malam untuk panjangnya malam
O’oo.. O.o.oo..
O’oo.. O.o.oo..

Perempuan malam ditikan tali
Di hidup di mimpi di hatinya
Aku hanya lihat dari jembatan
Tanpa mampu untuk melepaskan...

Perempuan malam di pinggir jerami
Nyanyikan doa nyalakan api
[2X]

Back to: Reff
Iwan Fals – Puing

Iwan Fals – Puing

Puing berserakan di segenap penjuru
Bekas pertempuran
Bau amis darah sisa asap mesiu
Sesak nafasku...

(*)
Mayat-mayat bergeletakan
Tak terkubur dengan layak
Dan burung-burung bangkai menatap liar
Dan burung-burung bangkai berdansa senang...

Di ujung sana banyak orang kelaparan
Ujung lainnya wabah busung menyerang
Di sudut sana banyak orang kehilangan
Sudut lainnya bayi bertanya bimbang
“Mama kapan ayah pulang, Mama sebab apa perang?”

Back to: (*)

Banyak jatuh korban dari mereka
Yang tak mengerti apa-apa
Suara tangis terdengar dari berkas reruntuhan
Seorang ibu muda yang baru melahirkan
Lama meratapi sesosok tubuh mayat suaminya...

Dan burung-burung bangkai menatap liar
Dan burung-burung bangkai berdansa senang...

Tinggi peradaban, teknologi berkembang
Senjata hebat terciptakan
Sarana pembantaian semakin bisa diwujudkan
Oh mengerikan...

Berhentilah, jangan salah gunakan
Kehebatan ilmu pengetahuan untuk menghancurkan
Dan burung-burung bangkai menatap liar
Dan burung-burung bangkai berdansa senang...

Re Re re re.. Re re re re re re...
Re Re re re.. Re re re re re re...
[2X]
Iwan Fals – Air Mata Api

Iwan Fals – Air Mata Api

Aku adalah lelaki tengah malam
Ayahku harimau, ibuku ular
Aku dijuluki orang Sinta bisa
Sebab kerap merintih, kerap mejerit...

Temanku gitar temanku ular
Nyanyikan tangis malam dan cinta
Temanku niat temanku s’mangat
Yang kian hari riang berkalang, s’makin berkalang...

(*)
Aku berjalan orang cibirkan mulut
Aku bicara mereka menutup hidung
Aku tersinggung peduli nilai-nilai
Aku datangi dengan segunung api...

(#)
Mereka lari ke ketiak ibunya
Usah peduli marah ku mencaci
Mereka lari ke meja ayahnya
Aku tak mampu, tenagaku (habis) terkuras...

Reff:
Lelaki tengah malam terkulai di tepi malam
Lelaki tengah malam terkulai di tepi malam
Orang sisa-sisa menangis, orang sisa-sisa menangis
Air matanya, air matanya, air matanya habis...

[Interlude]
Back to: (*), (#), Reff

Air matanya, air matanya, air matanya habis...
Iwan Fals – Nona

Iwan Fals – Nona

Sudah cukup jauh perjalanan ini
Lewati duka lewati tawa, lewati s’gala persoalan...

Ku coba berkaca pada jejak yang ada
Ternyata aku sudah tertinggal, bahkan jauh tertinggal...

Bodohnya diriku tak percaya padamu
Lalu sempat aku berpikir untuk tinggalkan kamu...

Reff:
Nona maafkan aku, oh nona peluklah aku
Nona, begitu perkasaynya dirimu yakiniku
Nona, marahlah padaku
Nona, nonaku...

Aku tak perduli apa kata mereka
Hari ini engkau di sini, esok tetap di sini...

Back to: Reff

Nona maafkan aku, oh nona peluklah aku
Nona, begitu perkasaynya dirimu yakiniku
Nona, marahlah padaku
Nona, maafkan aku...

Nona nona, oh nonaku...
Nona nona, oh nonaku...
Iwan Fals – Mata Dewa

Iwan Fals – Mata Dewa

Di atas pasir senja pantai Kuta
Saat kau rebah di bahu kiriku
Helai rambutmu halangi rusukku
Nikmati ramah mentari yang pulang...

(*)
Seperti mata dewa, seperti mata dewa
Seperti mata dewa, seperti mata dewa...

Aku berdiri tinggalkan dirimu
Waktu sinarnya jatuh di jiwaku
Gemuruh ombak sadarkan sombongku
Ajaklah aku wahai sang perkasa...

Back to: (*)

Reff:
Yang menangis tinggalkan diriku
Yang menangis lupakanlah aku
Yang menangis tinggalkan diriku
Yang menangis lupakanlah aku
Senja di hati...

Lidah gelombang jilati batinku
Belaian karang sampai ke jantungku
Jingga matahari ajak aku pergi
Kasihku tulus setulus indahmu...

Back to: (*), Reff

Seperti mata dewa...

Seperti mata dewa...
Senja di hati...
[3X]...Fade Out...
Iwan Fals – Kemesraan

Iwan Fals – Kemesraan

Suatu hari dikala kita duduk di tepi pantai
Dan memandang ombak di lautan yang kian menepi
Burung camar terbang bermain di derunya air
Suara alam ini hangatkan jiwa kita...

(*)
Sementara sinar surya perlahan mulai tenggelam
Suara gitarmu mengalunkan melodi tentang cinta
Ada hati membara erat bersatu
Getar seluruh jiwa tercurah saat itu...

Chorus:
Kemesraan ini janganlah cepat berlalu
Kemesraan ini ingin ku kenang selalu
Hatiku damai jiwaku tentram disampingmu
Hatiku damai jiwaku tentram bersamamu...

[Interlude]
Back to: (*), Chorus (2X)
Ebith Beat*A - Marhaban Ya Ramadhan

Ebith Beat*A - Marhaban Ya Ramadhan

Marhaban ya ramadhan..
Marhaban ya ramadhan..
Marhaban ya ramadhan..
Marhaban ya ramadhan..

(*)
S’lamat datang bulan ramadhan, s’lamat datang bulan yang suci
S’lamat datang bulan yang indah, penuh dengan rahmat dan berkah
Ramadhan bulan pilihan, ramadhan bulan mensucikan
Ramadhan berserah diri, instrospeksi muhasabah diri
Sabar diri (menjadi kunci), menahan diri (menjadi kunci)
Lapar dahaga (menjadi kunci), taat kita pada Illahi (menjadi kunci)
Batin kita (menjadi kunci), lahir kita (menjadi kunci)
Lahir kita (menjadi kunci), hidup kita (menjadi kunci), taat kita pada Illahi...

Reff:
Berpuasa sebulan lamanya, dekatkan diri kita padaNya
Berpuasa sebulan lamanya, dekatkan diri kita padaNya...

Back to: (*)

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
Seperti yang telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”

Back to: Reff

O.ho.ho.. O.ho.ho..
Ebith Beat*A – Lebaran Yuuk

Ebith Beat*A – Lebaran Yuuk

Reff:
Lebarannya sudah tiba, yok salam-salaman
Lebarannya sudah datang, yok maaf-maafan
Di hari yang fitri ini silaturahmi
Berkumpul bersama-sama sanak familiy...
[2X]

S’lamat lebaran teman-temanku,
Ane mengucapkan minal aidin wal faizin mohon maaf lahir dan batin
Kalau-kalau ane punya banyak kesalahan mohon dimaafkan,
Mohon dimaafkan, mohon dimaafkan, mohon dimaafkan...
(He.he.. namanya juga manusia, suka khilaf dan banyak dosa)

Semua mudik bertemu paman, bertemu bibi, bertemu saudara, bertemu saudari sanak family
Idul fitri waktu yang tepat untuk silaturahmi, bertemu kembali, semua berbagi
Semua berbagi, bertemu kembali, pasti semua orang happy...

Back to: Reff

Satu syawal kita jadikan awal dan bekal tuk lebih tawakal
Bulan ramadhan yang telah lewat jangan sampai tidak bermanfaat
Sama hal-hal yang negatif jangan punya niat
Oww.. sudah waktunya makan ketupat, mari kita semua makan ketupat
Makan ketupat dicampur babat, dicampur sayur oh sungguh nikmat
Makannya jangan sambil lompat-lompat dan jangan terlalu kebanyakan makan yang nikmat-nikmat
Awas nanti kena asam urat, kalo kena asam urat pan gawat..!!

Back to: Reff (4X)
Ebith Beat*A – Ampuni Kami

Ebith Beat*A – Ampuni Kami

Yah, kucoba untuk merenungi hidup
Dan kucoba untuk renungi diri ini...

Chorus:
Ampuni kami ya Illahi Robbi, kami berkata sering ada dusta
Ampuni kami ya Illahi Robbi, kami berjanji tak ditepati...

Tumbuh bersama hembusan nafasku, ingat ketika pertama ku lihat dunia
Diiringi suka cita, gembira canda tawa menghiasi hancurkan ruang hampa
Tatkala ada suara-suara memecah keheningan
Lahir hidup awal pertama titik-titik noda akan terukir seperti hamparan pasir
Satu pameo peribahasa dalam bahasa menggambarkan gambaran kita manusia ketika lahir suci
Jalani setapan demi setapak jalur hidup ini, terukir dan ternoda
Noda-noda dosa mulai menghiasi, hidup yang suci ini telah menjadi kotor
Terlalu banyak humor, hati terkunci, we and got nine to a door...

Back to: Chorus

Tatkala dosa sudah tak bisa dihitung dengan angka
Maka anggota tubuh kita yang akan menjadi saksi
Bersaksi dengan pasti dari atas kepala sampai ke telapak kaki
Mata akan berbicara, mulut akan berbicara, tangan akan berbicara,
Hati akan berbicara, seluruh tubuh kita akan berbicara
Bahkan nafas udara juga akan bersaksi di hadapanNya
Lika-liku lidah sudah kelu tak bisa berbicara hanya merana merana meratapi nasib akhir hidup ini
Meminta untuk kembali ke dunia memperbaiki semua keadaan,
Kelakuan, sucikan diri dari segala dosa ketika di alam sana
Sudah saatnya kembali padaNya, jagalah inti dari hidup ini
Hati ini harus tetap hidup, jangan sampai meredup
Kita kembalikan kesucian diri kepada yang Maha Tinggi, dosa jangan kita ulang lagi...

Allah akan membantu kita, Allah akan menyayangi kita, Allah akan meridhoi kita
Ya Allah ya Allah...

Back to: Chorus (2X)
Ebith Beat*A – Alhamdulillah

Ebith Beat*A – Alhamdulillah

Chorus:
(Alhamdulillah... Alhamdulillah...)
(Alhamdulillah...) Kupanjat rasa syukur kehadirat Illahi Robbi
(Alhamdulillah...) Atas segala karunia yang telah diberi
(Alhamdulillah...) Kupanjat rasa syukur kehadirat Illahi Robbi
(Alhamdulillah...) Atas segala nikmat sampai akhir hayat

Ku coba tuk renungi s’gala karunia dan nikmat yang telah diberi
Allah SWT. kepada kita untuk hidup di dunia
Tidak terbatas, tidak terhitung semaki luas
Ketika kita hidup sampai akhir hayat di akhirat
Takkan pernah kurang, takkan pernah lupa, takkan pernah tertukar
Walaupun kita seing ingkar untuk mensyukuri, ingat kepadaNya yang t’lah memberi
Sehingga kita bisa menikmati apa-apa yang ada dari mulai kita membuka mata, menghirup udara

Back to: Chorus

Allahumma maa ashbaha bii min ni’matin au bi-ahadin min khalqika,
Famin-Ka wahdaKa laa syariika laka syukru...
[2X]

Back to: Chorus (2X)
[Fade Out...]
Ebith Beat*A – I’tiraf

Ebith Beat*A – I’tiraf

Dan apabila nanti ku kembali menghadapMu wahai Tuhan
Aku takkan sanggup menanggung dosa-dosaku, aku mohon ampunan
Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dosa-dosa besar
Dosa-dosa besar, dosa-dosa besar...

Aku tak layak menuju surgamu, tapi ku pun tak sanggup ke nerakamu
Dengan rahmatMu ampuni aku, dengan rahmatMu ampuni aku...
[2X]

(*)
Ilahilastulil firdausi ahla
Wa laa aqwa 'alan naaril jahiimi
Fahbli taubatan wagfir dzunuubi
Fainnaka Ghofirudz dzambil 'adziimi...

Taubat kami bagai setitik air di  lautan
Tapi kami yakin, tapi kami yakin, tapi kami yakin, tapi kami yakin, tapi kami yakin
Kau maha pemberi ampunan, kau maha pemberi ampunan
Dosa-dosa kami bagaikan debu, ampuni kami dengan rahmatMu
Dosa-dosa kami terus bertambah, kami mengharap segala ramhat
DariMu ya Allah, dariMu ya Allah, dariMu ya Allah, dariMu ya Allah
Sisa umur kami semoga barokah, tetap di jalanMu semoga istiqomah
Sisa umur kami semoga barokah, tetap di jalanMu semoga istiqomah...

Back to: (*)

Ilahilastulil firdausi ahla
Wa laa aqwa 'alan naaril jahiimi
Fahbli taubatan wagfir dzunuubi
Fainnaka Ghofirudz dzambil 'adziimi...

Back to: (*)
Ebith Beat*A – Thola Al Badru

Ebith Beat*A – Thola Al Badru

(*)
Thala’al badru ‘alaina, min tsaniyatil wada’i
Wajabas syukru ‘alaina, ma da’a lillahi da’in
[3X]

Telah datang cahaya penerang
Rasulullah kekasih Allah
Datang dari bumi penerang
Penyelamat semua umat...

Engkau datang bagai pelita
Sinari kami dengan cahaya
Cahaya iman kau berikan
Penyelamat semua umat...

Back to: (*) 2X

Rasulullah penuntun kami
Kau tunjukkan jalan Illahi
Walau kami tak mampu mengikuti
Kau cahaya sampai akhir nanti...

Back to: (*) 2X
Ebith Beat*A – Dina Amparan Sajadah (feat. Darso)

Ebith Beat*A – Dina Amparan Sajadah (feat. Darso)

Dina amparan sajadah, abdi sumujud pasrah
Diri nu lamokot ku dosa nyanggakeun sadaya-daya
Tina amparan sajadah, abdi sumujud pasrah
Mundut pangampura Gusti ya Allah robbul izzati...

Rumasa kuring rumasa hirup di dunia pinuh ku dosa
Laku lampah sakahaya, teu nyaho halal jeung haram nu penting ngeunah
Kabawakeun ku saga wayah, teu nyaho wayah
Goreng hate goreng hate laku lampah, piomongeun wae
Poho kawajiban poho kawajiban, poho akherat, gawe kuring ngan ukur maksiat
Mun dielingan poho deui, mun dielingan poho deui, mun dielingan
Ya Allah Robbul izzati hampunten abdi...

Tina amparan sajadah (abdi sejad manjatkeun du’a)
Abdi sumujud pasrah (mugiya abdi kenging pangampura ti nu Kawasa)
Diri nu lamokot ku dosa nyanggakeun sadaya-daya (nya.. nya..)

Insya Allah ayeuna mah abdi tos kengin hidayah
Mugiya abdi tiasa janten jadi istiqomah, ngaleresken laku lampah
Sejak taubatan nasuha alhamdulillah nyanggakeun tobat abdi
Mugi janten tobat nu sajati, dosa-dosa nu tos kalangkung
Mugi janten dosa pantungtung, jembarkeun hate, abdi hoyong janten jalmi nu sae
Manfaat kangge sadaya, agama, kula warga nagara, nunggus ti abdi manjatkeun du’a

Teu aya deui panglumpatan, teu aya deui pamuntangan
Duh Allah pangeran abdi, pangeran anu sajati...

Tina amparan sajadah (abdi sejad manjatkeun du’a)
Abdi sumujud pasrah (mugiya abdi kenging pangampura ti nu Kawasa)
Mundut pangampura Gusti ya allah robbul izzati
Mundut pangampura Gusti ya allah robbul izzati...

Hey urang bobolopot ku dosa jeung sajaba nyanggakeun sadaya-daya
Hey urang bobolopot ku dosa jeung sajaba nyanggakeun sadaya-daya
[2X]
Ebith Beat*A – Obat Hati

Ebith Beat*A – Obat Hati

(#)
Laa La la la la La la la la la la..
La la la la la la La la la la la laa..

Obat hati ada lima perkaranya
Yang pertama baca qur’an dan maknanya
Yang kedua solat malam dirikanlah
Yang ketiga berkumpullah dengan orang soleh
Yang keempat perbanyaklah berpuasa
Yang kelima dzikir malam lakukanlah
Salah satunya siapa bisa menjalani
Muga-muga Gusti Allah mencukupi...

Back to: (#) 2X

Terkadang kita tak tahu dan tak pernah mengerti
Kenapa hidup ini terasa begitu sulit tuk dijalani
Kadang terasa menghimpit, sedikit demi sedikit bertambah menjadi sulit
Padahal semua kebutuhan hidup terasa tidak pernah kurang, semakin bertambah
Hidup sepertinya senang harta berlimpah, rejeki didapat dengan mudah
Yah, tapi kenapa hidup ini terasa semakin sulit untuk dijalani
Untuk dijalani, untuk dijalani, untuk dijalani
Oh ternyata bukan hidup yang semakin sulit,
Tetapi hati yang semakin sempit, selalu berpenyakit...

Back to: (#) 6X
Ebith Beat*A – Sepohon Kayu

Ebith Beat*A – Sepohon Kayu

Yo,
Sepohon kayu daunnya rimbun, lebat bunganya serta buahnya
Walaupun hidup seribu tahun, kalau tak sembahyang apa gunanya?
Walaupun hidup seribu tahun, kalau tak sembahyang apa gunanya?

Kami bekerja sehari-hari untuk belanja rumah sendiri
Walaupun hidup seribu tahun, kalau tak sembahyang apa gunanya?
Walaupun hidup seribu tahun, kalau tak sembahyang apa gunanya?

Ya..
Terkadang kita lupa terlena oleh dunia fana yang hanya sementara
Lupa akan kewajiban kita terhadap Yang Maha Kuasa
Cinta terhadap harta, dunia dan keluarga tetapi lupa terhadap yang menciptakan cinta
Ya Allah ampuni hamba, kepala kutundukkan hati kutobatkan, sujud ku memohonn ampunan...

Kami sembahyang limalah waktu, siang dan malam sudahlah tentu
Hidup di kubur yatim piatu, tinggallah seorang dipukul dipalu
Hidup di kubur yatim piatu, tinggallah seorang dipukul dipalu...

Dipukul dipalu sehari-hari, barulah ia sadarkan diri
Hidup di dunia tiada berarti, akhirat di sana sangatlah rugi
Hidup di dunia tiada berarti, akhirat di sana sangatlah rugi...

Astagfirullahal ‘adzim.. Astagfirullahal ‘adzim..
Astagfirullahal ‘adzim.. Astagfirullahal ‘adzim..
Astagfirullahal ‘adzim.. Astagfirullahal ‘adzim..
Astagfirullahal ‘adzim.. Astagfirullahal ‘adzim..
Ebith Beat*A – Subhanallah

Ebith Beat*A – Subhanallah

Reff:
Subhanallah walhamdulillah, Wala ilaha illallah Wallahu akbar..
Subhanallah walhamdulillah, Wala ilaha illallah Wallahu akbar..
Subhanallah walhamdulillah, Wala ilaha illallah Wallahu akbar..
Subhanallah walhamdulillah, Wala ilaha illallah Wallahu akbar..

Ya, Maha Suci Allah dengan segala bentuk dan ciptaan yang ada di dunia
Atau di alam sana berbentuk manusia,
Atau pemandangan yang hanya bisa dilihat secara kasat mata
Semua tercipta olehNya dengan begitu sempurna walau satu dengan yang lainnya berbeda
Indah rupawan dan berwarna merupakan anugerah bagi kita semua
Yah, rejeki yang telah diberi harus kita syukuri, jangan kufur nikmatNya semua tidak bermanfaat
Apalagi dijadikan ajang maksiat, ingat hari kiamat!

S’gala puji bagi Allah, alhamdulillah...
Agar s’lalu tercurah, terucapkan oleh mulut dan lidah
Agar semua menjadi berkah, agar ketika kita mendapat musibah semua menjadi tabah...

Back to: Reff

Ya, tidak ada Tuhan selain Allah, La illahaillalah, La IllahaIllallah..

Mari kita ukirkan di dalam hati, yakinkan dalam diri
Pikirkan realisasikan dalam kehidupan sehari-hari supaya kita tidak tercekik
Dalam lembah perbuatan musyrik, sirik akhirnya berpikiran picik
Sedikit demi sedikit kita gadaikan diri kita terhadap kekuasaan harta benda tak bernyawa...

Allahu akbar.. Allahu akbar, Allah Maha Besar..
Allahu akbar.. Allahu akbar, Allah Maha Besar..

Back to: Reff (2X)
Ebith Beat*A – Eling Eling Umat

Ebith Beat*A – Eling Eling Umat

Reff:
Eling eling umat muslimin muslimat
Hayu urang berjamaah solat, solat, solat
Eta kawajiban urang keur di dunia
Kangge bekel jaga urang di akherat...
[2X]

Urang tos terang sadayanya,
Nu namina muslim teh saatos ngucapkeun ngikrarkeun dua kalimat sahadat
Teras urang ngalaksanakeun kawajiban solat nu lima waktu
Kedah tepat waktu ulah hilap ulah telat
Ku margi solat entos kalewat moal tiasa deui uri sapanjang hayat...

Eta solatna genah tumaninah, teu kedah rusuh, komo deui mun solatna asa diburu-buru
Solatna mun tiasa mah keda khusu, panjatkeun sagala dosa nu di panuju
Ka Allah Rabbana wa lakal hamdu
Ya Allah mugi doa-doa nu ku urang dipanjatkeun dikabulkeun...

Back to: Reff

Yuk mangga ka sadayana, urang lereskeun solat urang sadaya
Subuh lohor asar maghrib sareng isya, ulah hilap ku urang dilakukeun
Ku margi eta kawajiban sareng solat teh tihangna agama
Sing saha-saha jalma nu ngadegkeun solat berarti jalma eta ngawangun agama
Eta solatna berjamaah, tingkatkeun ukhuwah islamiyah,
Mageuhkeun tali silaturahmi, kenging berkah ridho Illahi
Allah nu Maha Kawasa mugiya ngabulkeun doa-doa urang sadayana...

Back to: Reff (2X)
Ebith Beat*A – Cinta Hakiki (feat. ONM, Bucks ID & Meda)

Ebith Beat*A – Cinta Hakiki (feat. ONM, Bucks ID & Meda)

Love, satu cinta buat semuanya...
Karena cinta yang kuberikan segalanya hu.o.oo..

Terwujud kisah cinta agung, t’lah terurai begitu indah
Antara sang Khalik dengan seluruh makhluk penghuni bumi
Dia t’lah berikan cinta hakiki s’bagai cinta kasih sayang yang suci
RahmatNya t’lah bersemi pada setiap insan manusia,
Sebagian bersyukur ataupun banyak yang kufur
CintaNya tetap mengalir dan terus akan mengalir mengilhami agar manusia mensyukuri
Nikmat yang begitu banyak, idad yang Maha sempurna terkagum bila kita buka mata
Cinta kita takkan bisa membalasnya, syukur kita takkan pernah bisa membalas s’gala karuniaNya
Oh, fenomena yang tertancap di atas bumi pertiwi juga terjadi saat ini
Menutup hati dari kebenaran, s’ribu macam alasan terjebak di kegelapan...

Reff:
Allah Yang Maha sempurna, dialah yang Maha Kuasa atas segalanya
Cinta adalah anugrahNya, sepatutnya mensyukurinya
Buka hati kita...

Ya Allah ya Engkaulah ya Tuhanku, tak satupun kulihat cacat semua ciptaanMu
Tak satupun kulihat6 semua sia-sia, begitu indah semua tercipta dengan sempurna
Namun mengapa kita semua s’lalu dengki, tak perlu kita semua menyombongkan diri
Mengapakah kita selalu serakah, selalu gundah, selalu resah dan gelisah
Ya Allah ampunilah kami, yang tak pernah mensyukuri selalu lupa diri
Hanya kepadaMu lah aku kembali, hanya kepadaMu lah aku berserah diri
Doaku tuk sucikan diri, ampunanMu bersihkan hati
Oh Tuhanku berikanku ampunan, hapuslah semua dosa yang ada..

Back to: Reff

Yah, Ebith Beat A, cinta hakiki (O.ooh satu yang Maha sempurna...)

Apakah kita tidak pernah lupa untuk mengucapkan syukur
Ketika kita pejamkan mata untuk malam ini & kembali membuka mata untuk esok hari
Menatap kembali hidup kita yang telah diberikan sempurna olehNya
Apakah kita tidak lupa untuk menucapkan syukur atas helaan nafas udara
Yang masuk ke dalam rongga dada, memompa semua aliran darah
Alhamdulillah kita masih bisa menapaki jalur hidup ini, berikan arti terhadap fitrah diri
Dari ujung rambut dari telapak kaki, kita raih kembali kesempurnaan makhluk Illahi...

Back to: Reff (2X)

Allah Yang Maha Sempurna...
Ebith Beat*A – Sholat Gitu Loch

Ebith Beat*A – Sholat Gitu Loch

Yah.. Ebith Beat A, semoga lagu ini bisa menginspirasi kita
Untuk lebih mendekatkan diri terhadap Yang Maha Kuasa
Dan menjalankan ibadah yang paling utama,
Ibadah yang paling utama apa? (sholat gitu loch...)
OK, mari semuanya bernyanyi bersama...

Chorus:
Allah tak melihat harta kita, Allah tak melihat jabatan kita
Allah hanya lihat ibadah kita, sholat yang utama...

Masih terbersitkah dalam pikiran kita bahwa dunia adalah segalanya
Harta benda yang akan menguasai sehingga kita mencari harta mencari benda sampai lupa diri
Sikut kiri sikut kanan hilangkan perasaan walau sesama kawan
Sikut kiri untuk jabatan hari ini, sikut kanan bunuh teman dalam pangkuan...

Yah, memang Allah tidak mengharamkan kita mencari harta, mencari benda
Namun sudah ditetapkan aturan, ‘coz yang Allah inginkan yang Allah perhitungkan
Bukan harta atau benda...

Back to: Chorus

Berintrospeksi membenahi diri adalah hal yang luar biasa
Ketika kita sudah hampir lupa dengan nilai agama
Dan bertobatlah sebelum ajal menjemput kita
Pikirkan kenapa harta dan benda lebih menguasai diri kita,
Renungkan ibadah apa saja yang sudah terlewat, membuat kita berdosa, ya..

Apa yang menjadi alasan utama kita menghalalkan segala cara mencari harta
Apa yang membuat kita lupa terhadapNya, padahal hidup di dunia ini hanya sementara
Apa yang akan kita pertanggung-jawabkan dihadapanNya
Ketika harta dan benda sudah tak lagi berguna
Apa yang akan kita jawab, apa yang akan kita jawab?

(Astagfirullahaladzim...) Kenapa saya lebih mementingkan dunia,
Lebih mementingkan harta dan juga benda?
(Astagfirullahaladzim...) Kar’na ketika saya lahir ke dunia dengan berbagai cara
Sedikitnya membantu karna Allah ta’ala
(Astagfirullahaladzim...) Tumbuh menjadi dewasa pun butuh biaya, butuh harta dan juga benda
(Astagfirullahaladzim...) Begitupun ketika saya tua, saya perlu harta dan juga benda
Untuk warisan anak cucu dan juga keluarga...

[Interlude]
Back to: Chorus

Dari semua fenomena yang terjadi, terlihat ada satu emosi dalam diri
Tuk meraih kedamaian yang damaikan hati, yang menjadi ambisi-ambisi tak terkendali
Kita satukan visi dan misi kita demi untuk cinta yang damaikan dunia
Kita bersama bisa merasakan kesejahteraan tanpa perasaan iri satu sama lainnya
Yakinlah apa yang Allah t’lah gariskan untuk kita
Bahwa setiap perintah-perintahNya untuk kemaslahatan dunia
Agar cita tercipta singkirkan sombong, kita saling berpegangan tangan rapatkan barisan...

Back to: Chorus (2X)
Ebith Beat*A – 24 Tahun

Ebith Beat*A – 24 Tahun

Reff:
24 tahun (ya robbana) hamba di dunia (ya robbana)
Hamba banyak dosa (ya robbana), hamba mohon ampun
[2X]

Melupakan satu kewajiban kita di dunia yang t’lah tertuliskan dalam agama
Dalam keluarga banyak tergiur oleh fantasi dunia
Rajin mencapai cita, ada yang jadi arti jadi pejabat
Tapi kenapa kita suka lupa terhadap kewajiban kita semua
Yang jadi arti banyak yang tidak hafal hadits, yang jadi pejabat banyak yang ninggalin sholat
Gak jadi malu tetap begitu, padahal itu semua hanyalah tipu muslihat
Biar kita dilaknat, banyak ninggalin sholat, puasa apalagi dzikir yang cuma sekali setahun...

Back to: Reff (2X)

Allah subhanahuwata’ala memerintahkan kepada kita semua makhluknya di dunia
Berusaha mencukupi kebutuhan menafkahi keluarga
Dari jaman Nabi Adam mencari Siti Hawa dan Rasulullah bergerak di bidang niaga
Namun sebenarnya kita jangan lupa terhadap kewajiban kita semua
Jangan lupa sholat, jangan lupa zakat, jangan lupa dzikir
Sekarang mari kita evaluasi diri apa kekurangan kita di dunia kita perbaiki
Yah, buat bekal nantidi alam kekal...

Back to: Reff (4X)

Kullu nafsin dzaiqatul maut,
Sesungguhnya semua makhluk bernafas akan menghadapi maut
Ya Illahi Robbi ampuni segala dosa hamba terhadap keluarga dan terhadapMu...

Back to: Reff (2X)
Ebith Beat*A – Assalamualaikum

Ebith Beat*A – Assalamualaikum

Ya, s’moga lagu ini bisa menjadi media untuk saya bersilaturahmi kepada teman-teman semuanya
Yo...

Chorus:
Sala ya habi ya habi ya habi salam (assalamualaikum)
Sala ya habi ya habi ya habi salam (assalamualaikum)
[3X]

Ya, assalamualaikum
Assalamualaiku kuucapkan sapa kepada saudara sekalian
Kudoakan semoga Allah senantiasa memberikan perlindungan didalam kehidupan
Lancar aman terkendalikan, dalam menjalani semua kegiatan kita saling mendoakan
Yah, assalamualaikum kuucapkan sambil tersenyum
Mohon dijawab dengan hati ikhlas wahai saudara satu kaum
S’moga kita selamat hidup bermanfaat di dunia maupun nanti di akherat...

Back to: Chorus (2X)

Yah, Wa’alaikumsalam
Walaikum salam saudara ku jawab sapaanmu
Sambil tak lupa ku juga mendoakan diberi kesehatan, dimudahkan segala urursan
Diampuni segala dosa terhadap yang Maha Kuasa atau kita sesama manusia
Yah, wallaikumsalam. Pasti kujawab dengan ikhlas tersenyum
Karna kita saudara walau berbeda masih satu kaum
S’moga kita selamat hidup bermanfaat di dunia maupun nanti di akhirat
Ya yah, wallaikumsalam. A’ha..

Back to: Chorus (5X)
Siti Nurhaliza – I’ll Wait Forever (feat. Christian Alexander)

Siti Nurhaliza – I’ll Wait Forever (feat. Christian Alexander)

Everytime I close my eyes
I’m having visions of my life, and I see you
Now I can’t get you outa my mind
I think I wanna make you my wife...

(*)
(Baby tell me why) you giving love to someone else when I need you
(By my side) you’re everything that I need...

Reff:
Now I can’t help but feel it’s not over
I can tell when I look in your eyes
Don’t tell me that he loves you
And I should be with someone else
‘Coz the way that I’m feeling right now...

(#)
I’ll wait forever ever, I’ll wait forever ever
I’ll wait forever ever, I’ll wait forever ever...

Everytime that I’m with him
I think about what I need, and I see you
Now I can’t get us out of my mind
I think about you all the time...

Back to: (*), Reff, (#)

(Does he love you like the way I do?
Does he make you wanna fall in love?
Does he give you everything you need to make it)
Will I ever believe you’re mine (you know I told you, you’re the only one)
I can’t do this any longer...

Back to: Reff, (#)

(For your love, for your love) ever...
Siti Nurhaliza – All Over Again

Siti Nurhaliza – All Over Again

Sometimes your life can seem like it’s not moving
Thought keep on drifting takes all of your times, but I know
Sometimes in life it fall apart we can takes it in strides and in time
They say...

(*)
Everybody gets a new beginning,
Everybody’s got a will to change
You can climb to the highest mountain
Nothing can hold you back...

Reff:
You’re always caught up in a crazy life (we take)
So much for granted we can’t see what you have (and I know)
You can keep pushing through the hardest times, you will find your way
We can start all over again
Again we can start all over again,
Again we can start all over again...

In time you’ll find people around you changing
Time keeps on moving, friends fading away but I know
Through time you’ll find you’re not alone
Put some trust in yourself search within and you’ll find...

Back to: (*), Reff

(All you are) all you are
Everything you do it take’s all that you have
And give all that you got
Although it seems like it’s nearing the end...

Back to: Reff
Siti Nurhaliza – Tonight

Siti Nurhaliza – Tonight

I’ve always thought about the things that I need close to me
I’ve never been able to let go so easily
If only they taught love inside of all those history books
I’ll teach you to love me and we will never end...

(*)
So can we go, turn back time
Go back to a place I keep you in my mind
You’re all I know, you’re all I need
Can I cast a spell to keep you here with me...

Reff:
Everybody’s tryna keep you away from me
Is it not right to be with you and be all you need
‘Coz I get so lonely when you’re not here, so stay with me
Stay with me tonight (tonight, tonight..)
Stay with me tonight (tonight, tonight..)

I’ve never thought love so magical was meant to be
I’ve seen it in movies but I never thought it was meant for me
But when you came into my life I felt brand new inside
You hold my hand and said my name and looked into my eyes...

Back to: (*), Reff

Bridge:
Tell me if I promise, promise that I give you
Everything you see and someone you believe in
I’m supposed to be the be the only one you
You ever need to love...

Back to: Reff

(Wha ye ya ye ya ye ya
Oh wha ye ya ye ya ye ya
Oh wha ye ya ye ya ye ya
Oh wha ye ya...)
Siti Nurhaliza – Stand Up

Siti Nurhaliza – Stand Up

Everytime I’m by myself
I’m staring out the window
I’m looking at the weather change
Seing how the wind blow...

I’m tired giving everything
I’ve only got the air I breathe
I need sometime to myself
To lift me off the ground...

(*) Sometimes we learn after we fall, but it’s okay...

Reff:
If you stand up now, your dreams will be heard
Gotta look inside your heart
If you believe you’ll make it through after all
Though the times they may break, you don’t ever forget who you are
Because a woman’s strength is in love...

When I look into your eyes, I know the pain you’re feeling
But it doesn’t take away the beauty of your smile...

Back to: (*), Reff

(Time after time they will hurt you) don’t you ever givin’
(There’s a reason you’ve made it this far) don’t you ever give up
(Though the road maybe long) just hold on
To the faith in your heart, in your heart...

If you stand up now your dreams will be heard
Gotta look inside your heart
If you believe you’ll make it through after all
Though the times they may break, you don’t ever forget...

Back to: Reff
Siti Nurhaliza – Remember You (feat. Sean Kingston)

Siti Nurhaliza – Remember You (feat. Sean Kingston)

If we never make it back to what we used to be
I hope you know I tried to give you all of me
I don’t wanna wake up tomorrow if our memories filled with sorrow
I’d rather smile when I remember you...

If you find someone that can love you right
I won’t stand in your way, I won’t even fight no
I won’t forget, I’ll always remember you...

Babygirl you are my darling, felling you the hardest
Now my baby i’ve been missing you the longest
Found a new one to give your heart to the way i acted i don’t blame you
But you always on my mind think about you all the time and i’m wishing you were mine
Reminiscing all the time, when i had your love...

When i had your love you forever be in my heart
You’ll always have my heart, you’re everything i wanted, exactly what i needed
I see your heart has now moved on, got me sitting here i’m singing sad songs
I’m a love you forever, baby i forget you never
January to december always remember you...

If you find someone that can love you right
I won’t even fight, no i won’t forget i’ll always remember you
Like the sun will rise as the seasons change
I will walk through life til the very end, no i won’t regret
I’ll always remember you, remember you, rember you
I won’t forget i’ll always remember you...

Remember you.. remember you...
Siti Nurhaliza – Nobody Else

Siti Nurhaliza – Nobody Else

I remember from the first time I saw you
You were staring to my eyes and I caught you
The body line is.. I kinda like it
Something said inside my heart not to fight it...

(*)
Amazing, It had me shaking
Now I cant stop thinking about it call me crazy
And if You only knew all the ways that I’d love you
You would want nobody else to take it from me...

Reff:
‘Coz everytime I find my way it’s always pending
Someone comes into my life and takes love of me
Over and over again it’s the same thing
I try and try but my body want nobody else...
[2X]

So tell me, you feel the same
Coz I don’t want this love to ever go away
You’re the only one that makes me feel this way
You complete me...

Back to: (*), Reff

‘Cos everybody's giving their love to me
But without you I can't sleep at night
If everything about you is what I need, I need you right now
Ho.o.. You know I love you baby
Been waiting all my life
You know I need you right now...

Back to: Reff (2X)
Siti Nurhaliza – I Cry Out

Siti Nurhaliza – I Cry Out

Verse 1:
At night I close my eyes
I see a light that’s shining down on me, Is it you from afar

I can’t sleep, I can’t breathe
life’s so much harder now you’re gone, Is there no turning back...

(*)
Cos everytime I need someone, I call your name
No one can love me like you do, but I’m still all alone...

Reff:
I cry out.. I cry out.. for you
But you’re so far away
I cry out.. I cry out.. for you
But you’re already gone...

Verse 2:
One day you’ll see, she’ll never love you like I do
Was my love not enough?
We play these games but at the end nobody wins
Cos we’re still torn apart...

Back to: (*), Reff

Bridge:
Every night before I lay (before I lay down)
I pray to God you feel my pain
But if you never return to me
I hope you’ll be okay, for your love...

I cry out (all alone on a lonely night)
I cry out (I lay here waiting for you) for you
But you’re so far away
I cry out (Hoping that one day you’ll see)
I cry out (my love was always for you) for you
But you’re already gone...

Back to: Reff
Siti Nurhaliza – Fight For Love

Siti Nurhaliza – Fight For Love

We’ve come a long way looking back
It’s time I tell you where my heart is at
I wanna show you how far we can go
Let’s shout i out and let the world know...

(*)
People keep waiting, People keep looking for love
(For love) for love..
I can’t belive it this love you’ve given to me and now...

Reff:
Lover’s come, lover’s come and go
We will grow together, we will stand for love
We will fight, we will fight, we will fight for love
We will fight, we will fight, we will fight for love
For love...

Hard to explain the way I feel inside
It’s like I’m flying way up in the sky
There isn’t anything that we can’t do
That’s how I’m feeling when I’m next to you...

Back to: (*), Reff

Time passes by and our love gets stronger, I’m stronger with you
I look into your eyes and I don’t need anyone but you...

Back to: Reff (2X)
Siti Nurhaliza – Falling In Love

Siti Nurhaliza – Falling In Love

Once in a life time, an angel sweeps you off your feet
And everything I'm about, disappears before my eyes
You're taking me higher when I hear you speak to me
It feels so familiar that I'm caught up in this fantasy...

Reff:
Now I can't seem to fight myself
Oh I can't seem to ease my mind
Oh I think I'm falling, I'm falling
And I can't stop falling, I'm falling in love with you...

When I look into your eyes, I see your love that comforts me
Every now when I go to sleep, I wait to see you in my dreams
You're taking me higher when I hear you say my name
I'm trying to tell you that I never want to let you go...

Back to: Reff

Over and over again It plays out in my mind, I can see it clearly
You've given me something new to believe in (come take me away)
Ooh (Come take me away) Away (Come take me away)
Away (Come take me away)Away, away...

Back to: Reff (2X)

I'm falling in love...
I'm falling in love...
I'm falling in love...
In love in love, with you...
Siti Nurhaliza – All Your Love

Siti Nurhaliza – All Your Love

There’s something so special in the air, I can feel it closing in
I like the way you pretend you don’t care, it’s got me fascinated
Look in my eyes, say’s that I’m ready for me to take you over
So don’t stop talking, quit acting surprised, I want you to tell me something...

(#)
Please me, turn around and won’t you keep on teasing me
You know that I’m ready for your love
You’re the only one I’m thinking of
So won’t you give it to me...

Reff:
Cause your loves got me flying through the sky, I’m so high
Nobody’s had me feeling like you do, so I want you to stop playing and
(Give it to me, give it to me) all your love, all your love
(Give it to me, give it to me all) your love
(Give it to me, give it to me all) your love, all your love
(Give it to me, give it to me all) your love...

There’s something about you, i’m lost for words, I feel I’m getting weaker
When you look at me, i’m taken back, I feel it getting deeper
Don’t stop now, we’ve come too far to say we’re feeling nothing
And I wanna know if we’re just playing a game or is it something stronger...

Back to: (#), Reff

[Now mami fall back
I can be the one that takes you all around the world and do all that
Daddy got game, they know my name, chicks only love me cause of my fame
Now i can take you from your man if I want to
I can’t leave you alone your too fly boo
And i be picking up on all of your vibes to
So come with me give me something cause I need your love...]

Back to: Reff

All your love, all your love, all your love
Your love, your love, all your love...
Tompi – Hello Salamualaeikum

Tompi – Hello Salamualaeikum

Wa’alaikumsalam...

(*)
Hello (hello...)
Hello (hello...) Hello..oo.o..

(#)
So free (so fre)e so free one ra
So free (so fre)e so free one ra

Hello (hello...)
Salamualaeikum hai nu an
Ala mebri mbri
Nanggro Aceh yang kaya
Untuk kaum hagri

Back to: (#)

La (how)
La (how many)

Back to: (*)

(Bahasa Inggris)

Right now..!!
Right now..!!
Right now..!!
Right now..!!
Right now..!!
Tompi – Ruang Hatimu

Tompi – Ruang Hatimu

Reff:
Adakah ruang yang tersisa di hatimu
Untuk diriku yang telah hancurkan kamu
Adakah ruang maaf yang ada untukku
Kar’na diriku menginginkan kau ‘tuk kembali
Kembali...

Butiran mutiara di jiwa saat ku mengingatmu
Mencintai aku dulu...

Kembali ke: Reff

Butiran mutiara di jiwaku tak lagi berkilau
Tak algi berwarna, oh..
Kini sesak penuhi dada saat ku mengingatmu
Mencintai aku dulu...

Kembali ke: Reff (2X)
Tompi – Pulang

Tompi – Pulang

Pulang, pulang, pulang...

(Pulang, pulang, pulang...)
T’rus semangat, t’rus semangat, t’rus semangat...

Tengah malam aku berdoa
Agar engkau segera kembali padaku...
Sungguh mati ku berharap
Cintamu akan kembali ke Ibu pertiwi...

Ibu pertiwi, sedang bersedih hati
Merindukan anak negeri
Pulang, pulang, pulang...

[Interlude]
Terus semangat...
T’rus semangat...
T’rus semangat...

Pulang, pulang, pulang.. pulang...
Pulang, pulang, pulang.. pulang, pulang...
Pulang (pulang)..
Pulang, pulang. Pulang...
T’rus semangat, t’rus semangat...
Tompi – You’ve Got It

Tompi – You’ve Got It

You’ve got keep on trustness (keep on trustness)
You’ve got keep on smiling (keep on smiling)
You’ve got keep on lovin’

(*)
You’ve got keep on feelin’ (keep on feelin’)
You’ve got keep on tastin’ (keep on tastin’)
You’ve got keep on lovin’ (keep on lovin’)
You’ve got it, you’ve got it, you’ve got it, you’ve got it
You’ve got it, you’ve got it, you’ve got keep on lovin’

Reff:
Lihatlah dunia memandang dirimu
Langit pun membiru disaat engkau melaju
Yakinlah kau mampu mengalahkan s’galanya
Tiada ruang waktu yang mampu batasimu...

(You’ve got keep on trustin’
You’ve got keep on smiling
You’ve got keep on tryin’
You’ve got it, you’ve got it, you’ve got it, you’ve got it)
You’ve got it, you’ve got it, you’ve got it, you’ve got it

(#)
Gerakkan kakimu melangkah dengan laju
Percayalah padaku, matahari menunggumu...

[Interlude]
Back to: (*), Reff (2X), (#)
Tompi – Bintang Bersinar (Star Light)

Tompi – Bintang Bersinar (Star Light)

Bintang bersinar terangi jiwaku
Dan aku terbuai mengingat dirimu,
Mengingat dirimu...

Malamku indah karena cintamu
Kau basahi jiwaku dengan kasihmu...

Diriku s’lalu melayang jauh ke sana
Gairah cintamu membuatku terbang jauh, jauh..
Jauh.. hee.e..

Aku berjalan di ruang waktu
Tanpa dirimu, hanya bayangmu saja
Aku terbuai kenangan indahmu ow..
Tanpa dirimu ku melayang jauh, jauh..

(Aku terbuai mengingat dirimu) kembalilah sayang
(Ha la la la la la.. Ha la la la la la.. Ha la la la la laa..
Ha la la la la la.. Ha la la la la la.. Ha la la la la laa..)

Bintang bersinar terangi jiwaku
(Ha la la la la la.. Ha la la la la la.. Ha la la la la laa..
Ha la la la la la.. Ha la la la la la.. Ha la la la la laa..)
Tompi – It’s A Wonderful Night

Tompi – It’s A Wonderful Night

(La la la la la... La la la la la la la la..
La la la la la la la la..)

Mencintaimu dengan hatiku
Membuatku melagukan keindahanmu
Tak ada habisnya cintaku padamu
Biarkan ku memilikimu (oh sayang)...

Chorus:
It’ a wonderful night (mendekatlah padaku)
It’s a wonderful day (curahkan rasamu)
It’s a wonderful time (bercinta denganku)
It’s a wonderful love (kau dan aku satu)

[Interlude]

Memimpikan dirimu dalam tidurku
Membuatku terbang jauh, jauh...
Melayang jauh, jauh...
Ho.o.uo.wo..

Mencintaimu dengan hatiku
Melambungkan aku ke angkasamu (ke angkasamu)
Kuingin hidup lama di surgamu
Kuingin mencicipi keindahanmu (oh sayang)

Back to: Chorus

It’ a wonderful night (mendekatlah padaku)
It’s a wonderful day (curahkan rasamu, wo.oo..)
Tompi – Suara Cintamu

Tompi – Suara Cintamu

(#)
Dinding badinding oh.. dinding badinding
Dinding badinding oh.. dinding badinding
Dinding badinding oh.. dinding badinding
Dinding badinding oh.. dinding badinding

(*)
Hatiku mendengar suara cintamu
Meneriakkan namaku oh sayang
Angin membawa pesan-pesan cinta
Berasal dari dalam jiwa kamu...

[Instrumental Break]
Repeat: (*), (#)
Iwan Fals – 1910

Iwan Fals – 1910

Apa kabar kereta yang terkapar di senin pagi
Di gerbongmu ratusan orang yang mati
Hancurkan mimpi bawa kisah
Air mata, air mata...

Belum usai peluit, belum habis putaran roda
Aku dengar jerit dari Bintaro
Satu lagi catatan sejarah
Air mata, air mata...

Berdarahkah tuan yang duduk di belakang meja
Atau cukup hanya ucapkan bela sungkawa, aku bosan
Lalu terangkat semua beban di pundak
Semudah itukan luka-luka terobati?

Nusantara, tangismu terdengar lagi
Nusantara, derita bila berhenti
Bilakah.. bilakah...

19 oktober tanah Jakarta berwama merah (darah)
Meninggalkan tanya yang tak terjawab
Bangkai kereta lemparkan amarah
Air mata, air mata...

Nusantara, langitmu saksi kelabu
Nusantara, terdengar lagi tangismu
O.ho.ho.ho.. Nusantara, kau simpan kisah kereta
Nusantara, kabarkan marah sang duka...

Saudaraku pergilah dengan tenang
Sebab duka tak lagi panjang
Saudaraku pergilah dengan tenang hoo..ho.ho..oya..

(Nusantara.. Nusantara..
Nusantara.. Nusantara..)
Pergilah dengan tenang saudaraku
Saudaraku pergilah dengan tenang
(Nusantara.. Nusantara..)

(Hu.uu.u.u.. Hu.uu.u.u..
Hu.uu.u.u.. Hu.uu.u.u..)
Saudaraku pergilah dengan tenang
Sebab duka tak lagi panjang, saudaraku..
(Nusantara.. Nusantara..) saudaraku...
Iwan Fals – Pesawat Tempurku

Iwan Fals – Pesawat Tempurku

Waktu kau lewat aku sedang mainkan gitar
Sebuah lagu yang kunyanyikan tentang dirimu
Seperti kemarin kamu hanya lemparkan senyum
Lalu pergi begitu saja bagai pesawat tempur...

Hey kau yang manis singgahlah dan ikut bernyanyi
Sebentar saja nona, sebentar saja hanya sebentar
Rayuan mautku tak membuat kau jadi galak
Bagai seorang diplomat ulung engkau mengelak
Kalau saja aku bukanlah penganggur, sudah kupacari kau
Jangan bilang tidak bilang saja ‘iya’,
‘Iya’ lebih baik daripada kau menangis...

Chorus:
Penguasa penguasa berilah hambamu uang
(Beri hamba uang, beri hamba uang)
Penguasa penguasa berilah hambamu uang
(Beri hamba uang, beri hamba uang)
(Beri hamba uang) beri hamba uang...

[Interlude]

Oya andaikata dunia tak punya tentara
Tentu tak ada perang yang banyak makan biaya
Oya andaikata dana perang buat diriku
Tentu kau mau singgah bukan cuma tersenyum
Kalau hanya senyum yang engkau berikan, Westerling pun tersenyum
Oh singgahlah sayang pesawat tempurku,
Mendarat mulus didalam sanubariku...

(Beri hamba uang, beri hamba uang
Beri hamba uang, beri hamba uang) beri hamba uang
(Beri hamba uang) beri hamba uang
Beri hamba uang, beri hamba uang...
Iwan Fals – Tetap Sahabatku

Iwan Fals – Tetap Sahabatku

Dia adalah sahabatku, bahkan lebih
Dia adalah yang diburu, datang padaku
Sekedar lepas lelah dan sembunyi untuk berlari lagi...

Dia adalah yang terbuang, mengetuk pintuku
Penuh luka di punggungnya, merah hitam
Dia menjadi terbuang setelah harapannya dibuang...

Bapaknya pegawai kecil kelas sendal jepit
Yang kini di dalam penjara sebab bela anaknya
Untuk darah daging yang tercinta, selesaikan sekolah...

Sahabatku gantikan bapaknya, coba mencari kerja
Namun yang didapat cemooh, harga dirinya berontak
Lalu dia tetapkan hati, hancurkan sang pembuang...

Air putih aku hidangkan, aku di persimpangan
Aku hitung semua lukanya, seribu bahkan lebih
Sejuta lebih...

[Interlude]

Pagi buta dia berangkat diam-diam
Masih sempat selimuti aku yang tertidur
Aku terharu, doaku untukmu wo..
Sebutir peluru yang tertinggal di bawah bantalnya
Beri tali jadikan kalung lalu kukenakan
Sekedar mengingatmu kawan yang terus berlari...

Selamat jalan kawan, s’lamat renangi air mata
Hey sahabat yang terbuang,
Engkau sahabatku, tetap sahabatku
Engkau sahabatku, tetap sahabatku...

Engkau sahabatku, tetap sahabatku...to:
Oh hmm.. tetap sahabatku...
Oohh.. engkau sahabatku, tetap sahabatku
Engkau sahabatku, tetap sahabatku ooh..
[Fade Out...]
Iwan Fals – Semoga Kau Benar

Iwan Fals – Semoga Kau Benar

Berbondong-bondong orang cumbui angan di bibir pelabuhan
Tinggalkan tanah lahir desa tercinta menuju pulau surga
Selamat tinggal semua bukan aku tak cinta
Tiada lagi tersisa bahkan mimpi ku bawa...

(Isak tangisan bayi dalam kenangan membuyarkan lamunan)

Kaum sirine kapal jangkar diangkat segeralah berlayar
Selamat tinggal semua bukan aku tak cinta
Tiada lagi tersisa bahkan mimpi ku bawa...

(#)
A.iaa.ia.. A.ia.iaa. A.ia.iaa. A.aa..
A.iaa.a.. A.ia.iaa. A.ia.iaa. A.a.aa..
[2X]

[Interlude]

Perlahan-lahan kapal jauhi tepi malas mengangkut mimpi
Mercusuar dermaga dan burung camar mengusap air mata
Selamat jalan kawan, bukan aku tak cinta
Mungkin saja kau benar, semoga saja kau benar...

Back to: (#) 3X
[Fade Out...]
Iwan Fals – Balada Orang Pedalaman

Iwan Fals – Balada Orang Pedalaman

(#)
He ya ya he ya ho.. he ya ya ho ya he..
He ya ya he ya ho.. he ya ya ho ya he..
He ya ya he ya ho..

(*)
Balada orang-orang pedalaman (He ya ya he ya ho.. he ya ya ho ya he..)
Di hutan di gunung dan di pesisir (He ya ya he ya ho..)
Manusia yang datang dari kota tega bodohi mereka
Lihatlah tatapannya yang kosong, tak mengerti apa yang terjadi
(He ya ya he ya ho..)

Tak tajam lagi tombak panah dan parang
(He ya ya ho ya he.. He ya ya he ya ho..)
Tak ampuh lagi mantra dari sang pawang (He ya ya he ya ho..)
Dimana cari hewan buruan yang pergi karena senapan,
Dimana mencari ranting pohon kalau sang pohon tak ada lagi...

Pada siapa mereka tanyakan hewannya
Kepada siapa mereka tanyakan pohonnya
Saudaraku di pedalaman menanti
Sebuah jawaban yang tersimpan di akhir nafasmu
Kembali...

Back to: (#), (*)

Balada orang-orang pedalaman
Yang menari dan bernyanyi dihalau bising ribuan deru gergaji, o.ho.ho.oo..

Back to: (#) 5X
Iwan Fals – Mimpi Yang Terbeli

Iwan Fals – Mimpi Yang Terbeli

Berjalan disitu, di pusat pertokoan
Melihat barang-barang yang jenisnya beraneka ragam
Cari apa disana pasti tersedia
Asal uang di kantong cukup, tentu tak ada soal...

Aku ingin membeli, kamu ingin membeli
Kita ingin membeli, semua orang ingin membeli
Apa yang dibeli, mimpi yang terbeli
Sebab harga barang tinggi, tiada pilihan selain mencuri...

(*)
Sampai kapan mimpi-mimpi itu kita beli
Sampai nanti sampai habis terjual harga diri
Sampai kapan harga-harga itu melambung tinggi
Sampai nanti sampai kita tak bisa bermimpi
Segala produksi ada disini, menggoda kita untuk memiliki
Hari-hari kita diisi hasutan, hingga kita tak tahu diri sendiri...

[Interlude]

Melihat anak kecil mencuri mainan
Yang harganya tak terjangkau oleh bapaknya yang maling...

Back to: (*)
Iwan Fals – Ibu

Iwan Fals – Ibu

(*)
Ribuan kilo jalan yang aku tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki penuh darah penuh nanah...

(#)
Seperti udara kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas, ibu..
Ibu...

Ingin kudekap dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu...

Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas, ibu..
Ibu...

[Interlude]
Back to: (*), (#)
Iwan Fals – Ada Lagi Yang Mati

Iwan Fals – Ada Lagi Yang Mati

Aku lihat orang yang mati, diantara tumpukan sampah
Lehernya berdarah membeku, bekas pisau lawannya tadi malam
Preman pasar dekat terminal, pagi itu orang berkerumun
Melihat mayat yang membusuk, hidung sesekali meludah...

Aku lihat orang menangis di sela gaduhnya suasana
Segera aku menghampiri, dengan bimbang ku bertanya padanya
Rupanya yang mati sang teman, teman hitam hidup sepaham
Banyak kisah yang dilewati, ia berdua ikat tali saudara...

Reff:
Sementara surya mulai tinggi
Panas terasa bakar kepala...

[Interlude]

Sisa darah orang yang mati, disimpannya di dalam hati
Lalu diam seperti patung sampai malam, sampai semuanya pergi
Depan pasar dekat terminal ada lagi orang yang mati
Lehernya berdarah membeku bekas pisau lawannya tadi malam

Back to: Reff (2X)

Dendam ada dimana-mana, di jantungku di jantungmu, di jantung hari-hari
Dendam ada dimana-mana, dendam (dendam), dendam (dendam)
Dendam ada dimana-mana, dendam (dendam), dendam (dendam)
Dendam (dendam), dendam (dendam)...
Iwan Fals – Buku Ini Aku Pinjam

Iwan Fals – Buku Ini Aku Pinjam

(Biar tahu, biar rasa) Cinta ini milik kita...

Di kantin depan kelasku
Disana kenal dirimu
Yang kini tersimpan di hati
Jalani kisah sembunyi...

Di halte itu ku tunggu
Senyum manismu kekasih
Usai dentang bel sekolah
Kita nikmati yang ada...

Seperti hari yang lain
Kau tersenyum tersipu malu
Ketika ku sapa engkau
Genggamlah jari, genggamlah hati ini...

Memang usia kita muda
Namun cinta soal hati
Biar mereka bicara
Telinga kita terkunci...

Reff:
Biar tahu, biar rasa
Maka tersenyumlah kasih
Tetap langkah, jangan hentikan
Cinta ini milik kita...

[Interlude]

Buku ini aku pinjam
Kan ku tulis sajak indah
Hanya untukmu seorang
Tentang mimpi-mimpi malam...

Back to: Reff (2X)

Cinta ini milik kita...
Iwan Fals – PHK

Iwan Fals – PHK

(*)
Lelaki renta setengah baya
Geram di trotoar jalan
Saat panas tikam kepala
Seorang buruh disingkirkan...

Bising mesin menyulut resah
Masih bisa engkau pendam
Canda anak istri di rumah
Bangkitkan kau untuk bertahan...

(#)
O’yaya.. O’yaya.. Oya..
O’yaya.. O’yaya.. Oya..

Pesangon yang engkau kantongi
Tak cukup redakan gundah
Tajam pisau kepalan tangan
Antar kau ke pintu penjara...

Back to: (#)

(**)
Sedanau nanah dari matamu
Tak mampu jatuhkan hati mereka
Serimba luka di dalam jiwa, juga tak berarti...

[Interlude]

Hitam benak kini mulai akrab
Hitam benak isi hari-harimu
Kau tafakur di balik jeruji pengap
Kau menjerit coba melawan...

Back to: (*), (#), (**) 2X
[Fade Out...]
Iwan Fals – Guru Zirah

Iwan Fals – Guru Zirah

Dia cantiknya guru muda kelasku
Zirah namamu asli cangkokan jawa
Busana biasa saja, ramping kau punya pinggang...

Tahi lalatmu genit nangkring di jidat
Goda batinku kilikitik imanku
Pantatmu aduhai, bagai salak raksasa...

Merah bibirmu bukan polesan pabrik
Mulus kulitmu tak perlu lagi ke salon
Betismu bukan main bak padi bunting...

Reff:
Tidurpun aku tak nyenyak sebelum aku sebutkan
Namamu guru Zirah body montok
Rasanya ingin punya bank, ku traktir engkau seorang
Impianku guru zirah body montok...

Baru melihat kaki ibu melangkah
Hati di dalam dag dig dug mirip bedug
Apalagi hehehe.. takkan kuat ku berdiri...

Zirah guruku, ibu manis bak permen
Berilah les private agar otakku paten
Hadiahku tas plastik boleh pesan di butik...

Back to: Reff

Kalau setuju kita bolos sehari
Bohong sedikit mungkin Tuhan tak marah
Asmara tak bedakan aku murid kau guru...

Kebun binatang lokasi yang ideal
Murah meriah ongkos buat pacaran
Ku tahu gaji ibu hanya cukup untuk beli tahu...

Back to: Reff
[Interlude]

Tidurpun aku tak nyenyak sebelum aku sebutkan
Namamu guru Zirah body montok
Rasanya ingin punya bank, ku traktir engkau seorang
Impianku guru zirah dewi montok...
Iwan Fals – Dimana

Iwan Fals – Dimana

Sempat aku goyah, sekejap terjatuh
Didalam arungi perjalanan
Pada kelam hari akupun bersujud
Nikmati semuanya tanpa tanya...

Kucoba selami dalamnya samudra
Ikuti gelombang terjang karang
Tetap tak kudapat apa yang kumau
Hanya bimbang yang singgah dera jiwa
Cakar hati penat s’makin selimuti...

Reff:
Dimana senyummu yang sanggup memberi rasa damai
Dimana belaimu yang hangatkan nadiku yang beku...

Hampir ku tak kuat, hampir ku tak mampu
Lewati jalan kering berdebu
Dahaga meronta letih ku menggila
Namun jarak masihlah amat jauh...

Batinku terapung, bosan ku melangkah
Engkau tetap saja tak bergeming
Otakku berderap lontarkan kecewa
Tak mau percaya yang kau janjikan
Pada waktu detak jantung semakin meredup...

Back to: Reff
[Interlude]

Setetes air yang kau beri kan berarti bagiku
Seulas senyum di sisa hari kan berarti bagiku...
Iwan Fals – Libur Kecil Kaum Kusam

Iwan Fals – Libur Kecil Kaum Kusam

Nikmat kau hisap asap tembakau
Di bangku rumah kontrakan
Sore selesai kerja sehari
Tunggu istri berdandan, janji pergi berkencan...

Tak kalah dengan orang gedean
Dalam rasakan senang
Walau lembaran gaji sebulan
Hanya cukup untuk kakus, soal rekreasi sih harus...

Setianya anak istri menantikan bahagia
Sehari bagaikan sang raja...

Selesai anak istri berdandan
Tembakau kau matikan
Jendela pintu lalu kau kunci
Tentu tak sabar mereka pergi, setop bis kota dengan pasti...

Libur kecil kaum kusam yang teramat manis begitu romantis
Walau sekali setahun...

Tuhan rangkullah, jangan kau tinggalkan
Waktu mereka...

Reff:
Pergilah derita ini hari
Berilah tawa yang terkeras untuk obati tangis lalu
Limpahkan senang paling indah agar luka tak nyeri
Agar duka tak menari...

[Interlude]

Pergilah derita ini hari (pergilah derita ini hari...)

Back to: Reff (2X)
Iwan Fals – Diet

Iwan Fals – Diet

Susahnya menghadapi godaan
Mencium harum lezat masakan
Rasanya lidah ingin cicipi
Melihat balado kacang dan teri...

Kau lupakan semua aturan
Ahli gizi yang tampan
Resiko soal belakang
Asalkan sang perut kenyang...

Delapan puluh dua kilogram
Mengundang mata untuk memandang
Menyesal benci pada sang perut
Sedangkan lapar terus menuntut...

Jikalau engkau sadar nafsu makan dilawan
Bangun tidur pagi buta, lincahnya senam irama...

[Interlude]

Seminggu engkau jalani
Nasehat sang ahli gizi
Namun tak lama berselang
Godaan goyahkan iman...

Majalah yang sedang engkau baca
Tawarkan resep gule buaya
Nikmatnya engkau lama berkhayal
Tak tahan kau makan tanpa sesal...
Iwan Fals – Potret Panen Dan Mimpi Wereng

Iwan Fals – Potret Panen Dan Mimpi Wereng

(#)
“Panen tiba petani desa memetik harapan
Bocah-bocah berlari lincah di pematang sawah”

Panen tiba petani desa memetik harapan
Bocah-bocah berlari lincah di pematang sawah

Padi menguning lambai menjuntai ramai dituai
Riuh berlagu lesung bertalu irama merdu
Senja datang mereka pulang membawa harapan
Pesta pora hamba di lumbung nyanyikan tra..la..la..

Balai reyot bambu rapuh menyambut tubuh
Penat raga sarat peluh luruh
Mata belum sempat pejam, terbayang cemas
Gaung hama semakin mengganas...

Back to: (#)
[Interlude]

Padi menguning lambai menjuntai ramai dituai
Riuh berlagu lesung bertalu irama merdu
[3X]
Iwan Fals – Emak

Iwan Fals – Emak

Tanpa engkau sedikitpun tiada artinya aku
Bagiku kau api yang berikan hangat
Begitu kuat pada beku nadi...

Tiada dua engkau hadirkan cinta tak berakhir
Takkan pernah mampu kulukis putihmu lewat lagu
Maafkanlah aku...

Bagai bening mata air memancar tak henti
Mungkin masihlah teramat kurang
Bagai sinar matahari yang tak kenal bosan
Berikan terangnya pada kita, kaulah s’galanya...

Hanya ini yang sanggup kutulis untukmu bunda
Jangan tertawakan, simpan dalam hatimu yang sejuk
Rimbun akan doa...

Kau berikan semuanya yang bisa kau beri
Tanpa setitikpun harap balas
Kau bisakan segalanya tanpa ada duka
Walaupun air matamu tumpah, tenggelamkan dunia...

[Interlude]

Bagai sinar matahari yang tak kenal bosan
Berikan terangnya pada jiwa
Kau berikan semuanya yang bisa kau beri
Tanpa setitikpun harap balas, agungnya engkau
Bagai luas laut biru batinmu untukku
S’lalu ada tempat tuk resahku
Bagai bening mata air memancar tak henti
Sirami jiwaku waktu kecewa, datang menggoda...
Iwan Fals – Teman Kawanku Punya Teman

Iwan Fals – Teman Kawanku Punya Teman

Kawanku punya teman, temannya punya kawan
Mahasiswa terakhir fakultas dodol
Lagaknya bak profesor pemikir jempolan
Selintas seperti sibuk mencari bahan skripsi...

Kaca mata tebal maklum kutu buku
Ngoceh paling jago, tanya baca Kopingho

Bercerita temanku tentang kawan temannya
Nyatanya skripsi beli oh di sana
Buat apa susah-susah bikin skripsi sendiri
Sebab ijazah bagai lampu kristal yang mewah
Ada di ruang tamu hiasan lambang gengsi
Tinggal membeli tenang sajalah...

Saat wisuda datang, dia tersenyum tenang
Tak nampak dosa di pundaknya
Sarjana begini banyakkah di negeri ini
Tiada bedanya dengan roti...
Iwan Fals – Surat Buat Wakil Rakyat

Iwan Fals – Surat Buat Wakil Rakyat

Untukmu yang duduk sambil diskusi
Untukmu yang biasa bersafari, di sana di gedung DPR
Wakil rakyat kumpulan orang hebat
Bukan kumpulan teman-teman dekat, apalagi sanak famili...

(*)
Di hati dan lidahmu kami berharap
Suara kami tolong dengar lalu sampaikan
Jangan ragu jangan takut karang menghadang
Bicaralah yang lantang jangan hanya diam...

Di kantong safarimu kami titipkan
Masa depan kami dan negeri ini, dari Sabang sampai Merauke

Saudara dipilih bukan dilotre
Meski kami tak kenal siapa saudara
Kami tak sudi memilih para juara
Juara diam, juara heeh, juara ha..ha..ha..

[Interlude]

Untukmu yang duduk sambil diskusi
Untukmu yang biasa bersafari, di sana di gedung DPR

Back to: (*)

Wakil rakyat seharusnya merakyat
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Wakil rakyat bukan paduan suara
Hanya tahu nyanyian lagu setuju
[7X]...Fade Out...
Iwan Fals – Mata Indah Bola Pingpong

Iwan Fals – Mata Indah Bola Pingpong

Pria mana yang tak suka senyummu Juwita
Kalau ada yang tak suka mungkin sedang goblok
Engkau baik, engkau cantik
Kau wanita aku cinta...

Mata indah bola pingpong masihkah kau kosong
Bolehkah aku membelai hidungmu yang aduhai
Engkau baik, engkau cantik
Kau wanita aku puja...

Jangan marah kalau kugoda sebab pantas digoda
Salah sendiri kau manis, punya wajah teramat manis
Wajar saja kalau kuganggu, sampai kapanpun ku rindu
Lepaskan tawamu nona, agar tak murung dunia...

[Interlude]

Engkau baik, engkau cantik
Kau wanita aku cinta
Aku puja kau betina
Bukan gobal, aku yang gila...

Jangan marah kalau kugoda sebab pantas digoda
Salah sendiri kau manis, punya wajah teramat manis
Wajar saja kalau kuganggu, biar mampus aku rindu
Lepaskan tawamu nona, agar tak murung dunia...

Mata indah bola pingpong masihkah kau kosong
Bolehkah aku membelai hidungmu yang aduhai
Mata indah bola pingpong masihkah kau kosong
Bolehkah aku membelai bibirmu yang aduhai
Mata indah bola pingpong masihkah kau kosong
Bolehkah aku membelai pipimu yang aduhai
Mata indah bola pingpong masihkah kau kosong
Bolehkah aku membelai jidatmu yang aduhai
Mata indah bola pingpong masihkah kau kosong
Iwan Fals – Nenekku Okem

Iwan Fals – Nenekku Okem

Nenekku manis umur setengah abad, masih lincah bagai bola bekel
Rambutnya panjang hitam ikal dipikok, di salon desa sa Rangkasdengklok
Paling tak suka pakai kain kebaya, atau rambut digulung konde
Sebab katanya tak bebas dia bergerak, erah sebuah alasan...

Nenekku orang hebat, sanggup koprol bagaikan atlit
Nafasnya panjang bak nafas kuda,
Lari Jakarta-Bandung setiap pagi pulang pergi
Main bola sehari tiga kali, tali kejang menambah energi...

Kalau kubilangin jangan terlalu agresif, namun malah ngeledek kuno
Nenekku makin hot menari sambil salto, hampir-hampir setiap menit
Di rumah atau di jalan, di pasar atau di trotoar
Hi hi.. hi hi.. hi hi hi hi..

Habis ambil pensil mampir ke toko kaset, cari lagu baru yang ‘up to date’
Kuping pake headphone badan tak bisa diam, ikuti tempo ‘breakdance’ tersayang
Persetan orang liat sabodo nyengir, konsentrasi dia tak goyah
Setelah selesai dengar lagu sekaset, lalu ia menuju kasir
Bayar satu bawa tiga, yang dua mmpir di jaket
Yang dua mampir di jaket...

Nenekku okem.. nenekku okem..
Nenekku okem.. nenekku okem..
Iwan Fals – Nelayan

Iwan Fals – Nelayan

Bocah telanjang dada di pesisir
Tunggu kembalinya bapak tercinta
Yang pergi tebarkan jala disana
Berjuang di atas perahu tunggakan KUD...

Ibu dengan kebaya yang kemarin
Setia dari balik dapur menanti
Suaminya telah seminggu pergi
Tinggalkan rumah tinggalkan sejengkal harapan

(*)
(Langkah waktu lambat bagai kura-kura, ikan-ikan datang) mimpi..
(Siang ganti malam tetap sabar, suami pun pulang) lelah...
Sambil berlari sang bocah hampiri bapak, tagih janji yang dipesan ketika pergi
Sementara istrinya hanya memandang dengan senyum pahit
(...hanya memberi)
Sang bocah tak peduli menangis keras tetap tagih janji
(...tak mungkin belum terbayar, belum lagi tagihan rentenir seberang jalan
Biaya kecil hasil kecil nasib pun kecil, menjerat jala dihantam kerasnya gelombang
Perahu tunggakan KUD belum terbayar) hitam.. hidup...

[Interlude]
Repeat: (*)
Iwan Fals – Cantik Munafik

Iwan Fals – Cantik Munafik

Dia adalah gadis jelita, tak pernah banyak tingkah
Di dalam kelas dialah ratu tak ada bandingannya
Hingga semua murid pria banyak yang menggodanya
Sampai pak guru Oemar tertarik oleh goyang pinggulnya...

Akupun juga malu tak malu jatuh cinta padanya
Sembunyi-sembunyi ku kirim surat lewat teman baiknya
Tapi ternyata setelah ku t’rima balasan suratnya
Tak aku duga dari semula cintaku ditolak dia...

Reff:
Hey hey hey.. apa sih kekuranganku?
Padahal banyak orang bilang aku ganteng
Hey hey hey.. apa sih keinginannya
Rumahku megah mobilku banyak, sayang milik orang tua...

[Interlude]

Ku tak mengerti dia begitu membuatku penasaran
Korban yang lain juga berkata sama seperti aku
Tapi ternyata ketika kuintip tepat di malam minggu
Dia gandengan sama bapakku yang kepala tak berbulu...

Hey hey hey.. dialah gadis panggilan
Yang masih duduk di bangku sekolah
Hey hey hey.. pantesan sedikit susah
Karna dia tahu anak sekolah tak pernah berkantong basah
Dasar bapakku tak tahu malu, punya hobi meneguk madu...
Iwan Fals – Sentuhan

Iwan Fals – Sentuhan

Lonceng menandakan pukul satu malam tiba
Bisingnya jalan di muka rumahku tampak s’makin reda
Lengking suara kota satu per-satu pulas
Dibelai udara malam yang s’makin dingin...

Kantuk yang kuharap menyergapku tak kunjung datang
Sedangkan malam semakin larut
Sementara dari jauh jelas kudengar
Suara roda kereta menggilas rel s’makin keras...

(*)
Kini aku teringat, pada desaku yang masih terpencil
Dengan mayoritas petani yang ramah-ramah
Bila menyambutku datang dari kota...

Reff:
Sementara saja timbul di benakku
Aku buat rencana pergi kesana
Dengan kereta kan kujumpa desaku
Sebab aku telah rindu bau lumpur sawah
Dan aroma pepohonan...

[Interlude + Choir]
Back to: (*), Reff
Iwan Fals – Kota

Iwan Fals – Kota

Kota yang kutinggali kini tak ramah lagi
Orang-orang yang lewat beri senyum pun enggan
Di sini aku lahir, di sini aku besar
Disini aku merasa bodoh...

Kota yang kudambakan, tawarkan kekerasan
Nyeri merobek hati, tak dapat aku hindari
Sombongnya engkau berjanji, kau lambungkan anganku
Mimpiku singgah di langit, kau bohong...

Reff:
Hari ke hari, waktu ke waktu
Semakin muak dengar celotehmu, durjana...

Namun aku tak kuasa lepas dari rayuanmu
Roda-roda berputar menggilas batin dan otakku...

[Interlude]

(*)
Hari ke hari, waktu ke waktu
Aku menggapai, menjerit lunglai...

Ingin aku lari pergi, sembunyi tak bernyanyi
Namun kerasnya belenggu, begitu kuat...

Hari ke hari, waktu ke waktu
Aku terbuai oleh janjimu...

Kotaku yang kini hingar, akan dengki merajah
Bisakah aku tinggalkan, entahlah...

Back to: (*)

Kotaku yang kini bising, akan silih menggila
Bisakah aku tinggalkan, entahlah...
Iwan Fals – Yakinlah

Iwan Fals – Yakinlah

Nyanyikanlah lagu indah hanyalah untukku
Waktu temaram datang ketuk hati
Tolong kau dendangkan, usaplah nurani
Agar tak kelam...

(*)
Sekali lagi ku minta coba kau nyanyikan
Semoga dapat kurasa ikhlasmu
Pasti kan kudengar, pasti kuresapi
Kasih yakinlah...

(**)
Bukan ku tak mau mengalunkan laguku
Ku takut menyakiti telingamu
Bukan aku enggan memainkan gitarku
Sebab cinta bukan hanya nada...

Reff:
Kalau kita saling percaya
Tak perlu nada, tak perlu irama
Berjalanlah hanya dengan diam...

[Interlude]
Back to: (*), (**), Reff

Melangkahlah hanya dengan diam...
Iwan Fals – Colombia

Iwan Fals – Colombia

Langit nampak murung s’perti gelisah
Angin bawa kabar tentang duka di sana
Hm.hh...

Lolong anjing malam bawa pertanda
Alam bawa kisah unggas resah, beritakan tangis...

Saat gelombang lahar hanyutkan ribuan manusia
Tanpa mau mengerti datang tepati janji
Waktu seorang ibu belai mesra anaknya
Gemuruhnya petaka singkirkan jeritan yang ada
Batu-batu telanjang menari di nurani
Hancurkan rumah-rumah, hancurkan kedamaian...

Colombia... Colombia..
Colombia... Colombia..

Chorus:
Sementara kita di sini tanpa beban bernyanyi
Sedangkan mereka gundah, di sela ganasnya wabah
Sementara kita di sini asyik cumbui mimpi
Sedangkan mereka di sana, rindukan riuhnya pesta...

“Ada sekuntum bunga mekar,
Bercengkrama dengan lahar
Seorang bayi mungil begitu manis menyambut mati...”

Colombia... Colombia..

Back to: Chorus (2X)
[Fade Out...]
Iwan Fals – Kereta Tua

Iwan Fals – Kereta Tua

(*)
Hitam, warnamu seperti malam
Kekar, roda-roda melingkar
Kau kereta lama parkir di stasiun tua
Dulu kakekku pernah cerita
Dia banyak berikan jasa
Saat gejolak perang melanda negeri kita...

Reff:
Kau kereta tua penuh sembunyikan misteri
Waktu pun berlalu, mode pun berganti
Oh kereta tua kau tampak s’makin asing...

(**)
Kini dia tak lagi berlaga,
Namun masih bisa tertawa
S’moga tidurmu nanti mimpikan masa lalu...

[Interlude]
Back to: (*), Reff, (**)

S’moga tidurmu nanti mimpikan masa lalu...
Iwan Fals – Kuli Jalanan

Iwan Fals – Kuli Jalanan

(*)
Derap langkah dan keringat kuli pembuat jalan
Dengan pengki di tangan kiri pacul di puncak kanan
Dengus nafasnya terdengar keras bagai suara kereta
K’ringat mereka menyengat aroma penderitaan...

Repeat: (*)

Berjalan gontai perlahan, berbaris bagai tentara
Yang kalah perang
Kerja keras kau lakukan walau upah tak berimbang
Bak sapi perahan...

Repeat: (*)

Kuli jalan, kerja siang dan malam
Kuli jalan, tak peduli curah hujan
Kuli jalan, panas tak dihiraukan
Kuli jalan, upah jauh berimbang
Kuli jalan, pahlawan terlupakan
Kuli jalan, menangis di lubang galian
Kuli jalan, resah di kaki tuan
Kuli jalan, anak istri menunggu bimbang
Kuli jalan...
Iwan Fals – Lancar

Iwan Fals – Lancar

Sejak balap aku mengorbit ke angkasa
Kemajuan teknologiku s’makin menggila
Komunikasi pun bertembah mudah
Walau itu jauh di luar kota...

Disana-sini dan dimana-mana
Terlihat berita tentang pembangunan
Terciptalah kini pemerataan
Nah, bangsaku kini telah di pintu kemajuan...

Tinggal semua perlu kesadaran,
Jangan kita berpangku tangan,
Teruskan hasil perjuangan
Dengan jalan apa saja, yang pasti kita temukan
Asal jangan pembangunan dijadikan korban
Asal jangan pembangunan hanya untuk si Tuan Polan...

[Interlude]

Disana-sini dan dimana-mana
Terlihat berita tentang pembangunan
Terciptalah kini pemerataan
Nah, bangsaku kini sudah di ambang kemajuan...

Tinggal semua perlu kesadaran,
Jangan kita berpangku tangan,
Teruskan hasil perjuangan
Dengan jalan apa saja, yang pasti kita temukan
Asal jangan pembangunan dibuat kesempatan
Asal jangan pembangunan dijadikan korban
Asal jangan pembangunan bikin resah kaum susah
Asal jangan pembangunan bikin mandul hutan gundul
Asal jangan pembangunan bikin gendut kulit perut
Asal jangan pembangunan bikin subur kaum makmur
Asal jangan pembangunan bikin kotor meja kantor
Asal jangan pembangunan buat senang cacing-cacing
Asal jangan pembangunan...
Iwan Fals – Bunga Bunga Kumbang Kumbang

Iwan Fals – Bunga Bunga Kumbang Kumbang

Apa memang harus layu bunga-bunga
Setelah sang kumbang menghisap manisnya madumu
Apa memang harus ingkar kumbang-kumbang
Setelah sang bunga terkulai layu tak berguna...

Bunga-bunga dilahirkan untuk dihisap sang kumbang
Kumbang-kumbang dilahirkan untuk menghisap sang bunga
Bunga-bunga dimekarkan untuk digoda sang kumbang
Kumbang-kumbang diterbangkan untuk menggoda sang bunga...

Reff:
Mengapa bunga harus layu,
Setelah kumbang dapatkan madu
Mengapa kumbang harus ingkar,
Setelah bunga tak lagi mekar...

(*)
Ta ra ra.. Ta ra ra.. Ta ra ra ra ra ra ra..
Ta ra ra.. Ta ra ra.. Ta ra ra ra ra ra ra..
Ta ra ra.. Ta ra ra.. Ta ra ra ra ra ra ra..
Ta ra ra.. Ta ra ra.. Ta ra ra ra ra ra ra..
Ta ra ra..

[Interlude]

Mungkin Tuhan t’lah takdirkan kumbang-kumbang
Campakkan sang bunga setelah layu tak berguna...

Bunga-bunga dilahirkan untuk dihisap sang kumbang
Kumbang-kumbang dilahirkan untuk menghisap sang bunga
Bunga-bunga dimekarkan untuk dicampakkan kumbang
Kumbang-kumbang diterbangkan untuk mencampakkan sang bunga...

Back to: Reff, (*)
Iwan Fals – Lonteku

Iwan Fals – Lonteku

Hembusan angin malam waktu itu
Bawa lari ku dalam dekapanmu
Kau usap luka di sekujur tubuh ini
Sembunyilah sembunyi, ucapmu
Nampak jelas rasa takut di wajahmu
Saat petugas datang mencariku...

Reff:
Lonteku, terima kasih
Atas pertolonganmu di malam itu
Lonteku, dekat padaku
Mari kita lanjutkan cerita hari esok...

(*)
Walau kita berjalan dalam dunia hitam
Benih cinta tak pandang siapa
Meski semua orang singkirkan kita
Genggam tangan erat-erat, kita melangkah...

[Interlude]
Back to: Reff, (*), Reff (2X)
[Fade Out...]
Iwan Fals – Berandal Malam Di Bangku Terminal

Iwan Fals – Berandal Malam Di Bangku Terminal

Sebentar lagi pagi kan datang
Walau sang bulan malas untuk pulang
Di bangku terminal benakmu pertanda
Gelisah seorang merasa terbuang
Sedetik ingatnya, seribu angannya
Dambakan malam terus berbintang
Di bawah sadarnya nasib bercerita
Hangatnya surya bara neraka...

(*)
Sampai kapan kau akan bertahan
Dicaci langit tak sanggup menjerit
Hitam awan pasrah kau jilati,
Kusam kau dekap dengan muak kau lelap
Pagi yang hingar dengan sadar engkau gentar...

Reff:
Jangan jangan pagi kau hadirkan, biarkan malam terus berjalan
Jangan jangan mentari kau terbitkan
Jangan jangan pagi kau datangkan, kumohon dan aku harapkan
Jangan jangan mentari kau terbitkan...

Dengarlah Tuhan apa yang dibisikkan
Berandal malam di bangku terminal...

[Interlude]
Back to: (*), Reff (2X)
Back To Top